Laboratorium Farmakokinetik FK Unpad Raih Sertifikat ISO 9001:2008

Tim Laboratorium Farmakokinetik FK Unpad berfoto bersama dengan perwakilan Lloyd Register Indonesia, Jumat (21/09). (Foto: Indra Nugraha)

[Unpad.ac.id, 22/09/2012] Tak tersedianya sebuah laboratorium farmakokinetik di Indonesia yang memadai untuk menunjang penelitiannya dalam meraih gelar doktor membuat Rovina Ruslami, dr., Sp.PD., Ph.D harus terbang jauh ke benua Eropa guna memeriksakan penelitiannya.

Tim Laboratorium Farmakokinetik FK Unpad berfoto bersama dengan perwakilan Lloyd Register Indonesia (berdiri keempat dari kanan), Jumat (21/09). (Foto: Indra Nugraha)

Didasari hal tersebut dan atas dukungan besar dari semua pihak terutama pimpinan Fakultas Kedokteran (FK) Unpad akhirnya berdiri sebuah laboratorium farmakokinetik yang mampu menjawab kebutuhan pengembangan penelitian yang mudah, murah, dan tentu saja berkualitas.

“Saya bermimpi punya laboratorium sendiri sehingga saya atau peneliti lain tidak tergantung dengan lab yang diluar,” ujar Rovina Ruslami, dr., Sp.PD., Ph.D, Kepala Laboratorium Farmakokinetik FK Unpad ketika ditemui di ruang kerjanya seusai perayaan Lustrum XI FK Unpad di Gedung Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad-RSHS, Jl. Eijkman No. 38 Bandung, Jumat (21/09).

Laboratorium Farmakokinetik ini sendiri merupakan implementasi rencana strategis FK Unpad tahun 2012-2016. Didirikan sebagai salah satu upaya perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk membangun keunggulan yang mendukung daya saing bangsa terutama dalam bidang infeksi dan onkologi.

Sebagai sebuah laboratorium yang memiliki visi untuk menjadi laboratorium penelitian dan pelayanan farmakokinetik rujukan nasional yang bertaraf internasional dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diperlukan suatu manajemen mutu yang baik pula. Walaupun diisi oleh orang-orang berpengalaman dan alat-alat yang canggih, namun sebuah laboratorium tidak akan berfungsi dengan baik bila manajemen pelayanannya tidak sesuai.

Disadari oleh Rovina sendiri bahwasanya tim yang dimilikinya pada awalnya tidak memiliki banyak ilmu terutama dalam bidang manajemen untuk memberikan suatu pelayanan yang baik. Namun berkat usaha dan kerja keras sejak akhir tahun 2011, akhirnya tertanggal 12 September 2012 Laboratorium Farmakokinetik FK Unpad berhasil mendapat sertifikat ISO 9001:2008 dari Lloyd’s Register yang mensertifikasi Sistem Manajemen Mutu dalam penyediaan layanan laboratorium.

“Lab itu harus memiliki sisi manajemen yang baik. Satu-satunya cara adalah kita meraih sertifikat ISO yang memang untuk manajemen. Jadi kita belajar, kita menyempurnakan dibawah arahan yang benar dan akhirnya kita diakui dengan memperoleh sertifikat itu,” terangnya.

Sebagian area Laboratorium Farmakokinetik FK Unpad. (Foto: Indra Nugraha)

Dengan diraihnya sertifikat bernomor JKT6015296 ini, maka secara otomatis Laboratorium Farmakokinetik FK Unpad telah diakui dapat memfasilitasi pelayanan yang bermutu bagi para pelanggannya. Dalam hal ini para peneliti baik di lingkungan Unpad maupun instansi lainnya diluar Unpad.

Tantangan selanjutnya yang harus dihadapi laboratorium ini adalah bagaimana mempertahankan predikat yang telah mereka raih sekarang. Mereka harus membuktikan diri bahwa laboratorium yang mereka kelola benar-benar memiliki manajemen yang profesional guna memuaskan pelanggan.

Tak hanya sampai disitu, beberapa rencana kedepan juga telah diagendakan untuk menjadikan laboratorium ini diakui sebagai laboratorium rujukan kegiatan penelitian dan pelayanan. Dalam waktu dekat ini, ditargetkan beberapa akreditasi internasional bagi sebuah laboratorium dapat diraih. “Rencana berikutnya kita memiliki target Akreditasi 17025. Tak berhenti disana, saya juga ingin lab ini mendapat akreditasi internasional untuk pengujian obat bernama BABE,” harapnya.

Namun diatas semua harapan tersebut,  Rovina mengungkapkan bahwa apa yang ia dan timnya kerjakan dapat berguna bagi masyarakat banyak. “Mudah-mudahan kerjaan ini bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh ada manfaatnya buat kemaslahatan, buat ilmu pengetahuan, buat melayani pasien,” ungkapnya.*

 Laporan oleh: Indra Nugraha/mar*

 

 

Share this: