Public Diplomacy Mempengaruhi Kedudukan Negara di Mata Dunia

Prof. Dr. Martin Löffelholz, saat memberikan Kuliah Umum “Public Diplomacy: International Experiences and Indonesian Needs”, Selasa (18/09).* (Foto: Tedi Yusup)

[Unpad.ac.id, 18/09/2012] Di era globalisasi seperti sekarang ini, negara dituntut untuk dapat memberikan citra positif dihadapan bangsa-bangsa seluruh dunia. Tanpa pandangan positif tersebut, sebuah negara akan tertinggal dari negara-negara lain. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah cara yang dapat membuat sebuah negara selalu dipandang baik di mata dunia.

Prof. Dr. Martin Löffelholz, saat memberikan Kuliah Umum “Public Diplomacy: International Experiences and Indonesian Needs”, Selasa (18/09).* (Foto: Tedi Yusup)

Public diplomacy adalah sebuah alat yang dapat mempengaruhi pandangan orang atau negara lain terhadap sebuah negara. Public Diplomacy bertujuan untuk memberikan image positif sebuah negara, institusi negara, dan rakyat negara tersebut,” ujar Prof. Dr. Martin Löffelholz, Rektor Swiss German University ketika memberikan Kuliah Umum dengan judul “Public Diplomacy: International Experiences and Indonesian Needs” di Ruang Oemi Abdurrahman Fikom Unpad, Jatinangor, Selasa (18/09). Kuliah umum ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian Dies Natalis ke-52 Fikom Unpad.

Dikatakannya, Public Diplomacy dapat berguna untuk mengurangi prasangka buruk dunia atas sebuah negara. Ia dapat berguna untuk mengumpulkan simpati dan pengertian atas ide, tujuan, kebijakan negara, serta menjaga hubungan baik diantara negara-negara yang ada di seluruh dunia.

Lebih lanjut, Prof. Martin juga menjelaskan bahwa melalui public diplomacy, sebuah negara yang kuat akan selalu sukses menghadapi isu global yang mendera negaranya. Selain itu, public diplomacy juga mampu mempromosikan ide, gagasan, hingga kebudayaan yang dimiliki negara.

Berkembangnya public diplomacy ini sendiri seiring dengan perkembangan dunia saat ini yang telah meninggalkan cara-cara keras melalui kekuatan militer dan uang dalam memaksakan ide serta gagasan sebuah negara.

Begitu pentingnya public diplomacy hingga negara-negara di seluruh dunia menggunakan cara ini untuk membentuk image mereka di mata dunia. Sebut saja negara adidaya Amerika Serikat yang mulai menggunakan cara tersebut sejak tahun 1965, atau negara-negara di Eropa Barat yang sejak era 90-an turut juga melakukan public diplomacy. Bahkan, China sejak era 2000-an mulai pula menggunakan public diplomacy hingga dapat menjadi negara Asia yang yang merajai pangsa pasar dunia saat ini.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa public diplomacy sangat jauh berbeda dengan propaganda. Jika public diplomacy terbuka dengan tantangan dan diskusi, sedangkan propaganda mencoba mempengaruhi yang lain agar mau menerima kehendak tanpa adanya tantangan. “Inti dari public diplomacy itu sendiri adalah saling memahami,” tegasnya.

Ditambahkannya, saat ini public diplomacy juga telah beralih bukan hanya milik pemerintah atau sebuah lembaga non pemerintah saja. Tetapi juga telah dapat dilakukan oleh setiap individu negara tertentu. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia yang telah tersebar di seluruh dunia pun mampu membantu negara nya dalam memberikan citra positif di hadapan bangsa lain.

“Indonesia memiliki banyak sekali orang yang tinggal di luar negeri, baik yang tua maupun yang muda. Itu merupakan sebuah aset yang sangat berharga,” tegasnya.*

Laporan oleh: Indra Nugraha/mar*

Share this: