Publikasi Internasional sebagai Standar Kapasitas Keilmuan Seorang Dosen

Para peserta pelatihan berfoto bersama Trainer, Dekan FEB Unpad dan pengurus LP3M FEB Unpad.* (Foto: Indra Nugraha)

[Unpad.ac.id, 03/09/2012] Bagi seorang akademisi, menulis merupakan salah satu hal wajib yang harus dipenuhi. Tak terkecuali untuk para dosen, menulis untuk sebuah jurnal internasional bukan lagi sebuah kewajiban yang harus dipenuhi mereka. Melainkan sebuah tuntutan, pengukuhan atas keilmuan yang mereka miliki.

Para peserta pelatihan berfoto bersama Trainer, Dekan FEB Unpad dan pengurus LP3M FEB Unpad.* (Foto: Indra Nugraha)

“Publikasi internasional itu merupakan salah satu kriteria atau standar kapasitas keilmuan seorang dosen,” ujar Erie Febrian, SE., MBA., M.Comm., P.hD, selaku Master Trainer dalam pelatihan “Peer Reviewed Journal Article Writing” yang digelar di Training Room LP3M FEB Unpad, Jl. Cimandiri No. 8, Bandung, Senin (03/09).

Pelatihan ini sendiri merupakan hasil inisiasi ADS Australia Awards Office (ADS AAO) yang bekerja sama dengan Laboratorium Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Pengkajian Manajemen (LP3M) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad. Sebanyak 18 orang peserta dengan latar belakang bidang keilmuan berbeda turut mengikuti acara yang akan digelar selama lima hari kedepan hingga 7 September 2012 mendatang.

Kriteria khusus pun diterapkan dalam penyaringan para peserta yang mengikuti pelatihan ini. Dijelaskan Direktur LP3M, Dr. rer. Nat. M. Fani Cahyandito, SE., M.Sc.,  dari 57 pelamar, mereka membatasi hanya 18 orang dengan kriteria tertentu saja yang dapat mengikuti pelatihan. Peserta terpilih merupakan mereka yang sudah pernah berpengalaman menulis di jurnal internasional, baru setengah jalan menulis untuk dipublikasikan di jurnal internasional, atau pun masih hanya berupa ide.

“Selain CV kita juga nilai research proposal-nya mereka, jadi tidak mentah. Dari research proposal itu disini kita godok, sehingga nanti mudah-mudahan dari lima hari ini sudah terlihat jelas untuk mengarahkannya ke jurnal yang mana,” jelas Dr. Fani.

Selama lima hari tersebut, para peserta akan diberikan semacam tips and trick dari para trainer yang telah berpengalaman mengisi jurnal internasional. Secara umum, Erie Febrian menjelaskan bahwa pelatihan yang diberikan akan berdasar pada buku “Writing Your Journal Article in Twelve Weeks: A Guide to Academic Publishing Success” karangan Prof. Wendy Laura Belcher.

“Buku ini membantu orang-orang akademisi untuk bisa menulis artikel jurnal internasional dalam 12 minggu. Jadi buku ini yang saya sharing kepada mereka karena saya telah di-training langsung oleh Prof. Wendy. Jadi, saya meneruskan apa yang beliau sharing kepada saya,” tuturnya.

Setelah lima hari mengikuti pelatihan, peserta juga akan didampingi selama 6 bulan kedepan hingga tulisannya dimuat di salah satu jurnal internasional. “Jadi, setelah training ini saya wajib mendampingi mereka maksimal enam bulan. Mereka itu harus sudah submit ke salah satu jurnal internasional,” tambah Erie.

Para peserta pun cukup antusias dalam mengikuti acara ini terlihat dari respon mereka untuk bisa menulis dan menerbitkannya di jurnal internasional. Seperti yang diutarakan Evi Novianti, dosen Fikom Unpad yang turut serta dalam pelatihan, “Tuntutan untuk menulis di jurnal internasional itu sudah menjadi suatu keharusan,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan FEB Unpad, Dr. Nury Effendi, SE., MA, yang hadir dalam kesempatan tersebut berharap bahwa pelatihan ini dapat menjadi stimulan bagi para dosen untuk menumbuhkan gairah menulis mereka hingga dapat diterbitkan di salah satu jurnal internasional. Ia pun berpesan agar semangat tersebut terus dipupuk bukan hanya pada saat pelatihan saja.

“Ada dua hal yang sering hilang dalam sebuah training yaitu passion dan commitment, seringkali semangat itu hanya ada di awal saja. Saya harap hal tersebut tidak terjadi dalam pelatihan ini,” harapnya.*

Share this: