Sarjana Perikanan Didorong untuk Kembangkan Potensi Perikanan Indonesia

Ir. Alfida Ahda, MM., saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional “Be the Engineering of Aquaculture”, Selasa (18/08) di FPIK Unpad.* (Foto: Tedi Yusup)

[Unpad.ac.id, 19/09/2012] Sebagai negara maritim, potensi perikanan di Indonesia sangat besar. Namun, potensi tersebut masih banyak yang belum tergarap. Di Jawa Barat misalnya, masih banyak perairan dan lahan-lahan yang bisa dijadikan budidaya perikanan. Perlu ada upaya untuk memaksimalkan potensi tersebut, salah satunya ialah dengan melakukan industrialisasi budidaya perikanan.

Ir. Alfida Ahda, MM., saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional “Be the Engineering of Aquaculture”, Selasa (18/08) di FPIK Unpad.* (Foto: Tedi Yusup)

Menurut Ir. Alfida Ahda, MM., dari Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan, potensi lahan perairan di Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk sektor perikanan ialah sebesar 8,36 juta hektar. Sementara untuk potensi budidaya ikan air tawar dan payau sendiri mencapai 1,3 juta hektar, yang terdiri dari 775 ribu hektar potensial. Budidaya di laut sendiri baru dimanfaatkan sedikit, yakni baru 1,1 % berdasarkan data tahun 2007.

“Padahal, budidaya di laut pun bisa dikembangkan apa saja, seperti rumput laut, kerang ataupun mutiara,” jelas Alfida saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Be the Engineering of Aquaculture”, Selasa (18/08) di Aula Dekanat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad.

Menilik pada potensi keanekaragaman hayati, sekitar 45% spesies ikan di dunia ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, masih banyak ikan spesies kultivar yang belum banyak dibudidayakan. Apalagi ditunjang dengan iklim tropis yang dapat menunjang pertumbuhan ikan lebih cepat sehingga bagus untuk menjadi lahan budidaya.

“Dari segi Sumber Daya Manusianya pun sebenarnya cukup menunjang,” tambah Alfida.

Meskipun begitu, kendala yang harus dihadapi untuk menggalakkan program tersebut ialah kurang tersedianya sarana dan prasarana penunjang. Sektor upah bagi buruh budidaya pun masih relatif rendah. Alfida berharap hal tersebut bisa diantisipasi dengan baik, termasuk menaikkan upah buruh.

Senada dengan Alfida, Soni Husni Faried, petani ikan yang juga menjadi pembicara dalam seminar ini mengemukakan gagasannya. Alumnus FPIK Unpad ini juga mengimbau kepada mahasiswa FPIK agar mampu mengamalkan ilmunya dengan terjun langsung ke dunia usaha perikanan. Mengingat, usaha perikanan merupakan usaha yang butuh penanganan yang serius.

“Selama ini, pelaku usaha perikanan dimotori oleh kelompok menengah kebawah. Jumlah sarjana perikanan yang terjun ke dunia usaha perikanan pun sangat sedikit,” ungkap Soni.

Seminar Nasional ini digelar oleh Kelompok Kegiatan Mahasiswa (KKM) Komunitas Mahasiswa Budidaya (Karamba) FPIK Unpad. Diharapkan melalui seminar ini, mahasiswa FPIK dapat didorong untuk mengembangkan dan memajukan sektor perikanan di Indonesia.

“Semoga mahasiswa FPIK dapat ilmu tambahan agar bisa diterapkan di dunia usaha perikanan nantinya,” harap Reva Anjar, Ketua Pelaksana Seminar Nasional ini.*

Laporan oleh: Arief Maulana/mar*

Share this: