Seimbangkan Belajar, Organisasi, dan Main, Sari Suryanah Raih IPK 3,99

[Unpad.ac.id, 7/05/2013] Di transkrip nilainya, Sari Suryanah hanya punya satu nilai B untuk mata kuliah Genetika. Selebihnya bernilai A. Tak heran bila lulusan program studi Ilmu Peternakan Unpad angkatan 2009 ini tercatat sebagai  wisudawan dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Tertinggi 3,99 di antara seluruh wisudawan program Sarjana pada Wisuda Gelombang III Unpad Tahun Akademik 2012/2013 pada 7-8 Mei 2013 ini.

Sari Suryanah (Foto: Tedi Yusup)*

Sari sepertinya tidak mau mengecewakan pihak-pihak yang telah membantu proses kuliahnya selama ini. Selain dukungan dari keluarga, selama kuliah Sari juga mendapat dukungan dana Beasiswa Pemda Siklus Jabar dari pemerintah provinsi Jawa Barat.

“Setelah lulus SMA, saya sempat kuliah Diploma I di Sukabumi, bidang peternakan juga. Lulus juga dengan IPK tertinggi saat itu. Alhamdulillah, ada kesempatan kuliah S-1 karena beasiswa dari pemerintah provinsi Jabar,” ujar Sari, anak dari pasangan H.U. Misbah (almarhum) dan Juarsih ini.

Meski punya prestasi akademik yang baik, bungsu dari tiga bersaudara ini ternyata juga aktif berorganisasi dan selalu meluangkan waktu untuk bermain melepas kepenatan sehari-hari. Sari pernah aktif di Serikat Mahasiswa Aktivis Penalaran Bidang Peternakan (SMART) Fakultas Peternakan Unpad, Animal Husbandry English Unit (AHEU) Fakultas Peternakan Unpad, dan BEM Kema Unpad Bidang Penalaran Kabinet Sigap 2011.

Menurutnya, hidup harus seimbang antara belajar, berorganisasi, dan bermain. Itu pula sebabnya Sari yang mengambil minat studi “Nutrisi dan Makanan Ternak” ini mengaku tidak pernah ikut Semester Alih Tahun (SAT) untuk memperbaiki nilai-nilainya. “Waktu liburan ya buat bersenang-senang, jangan belajar melulu,” ujarnya.

Intinya, lanjut Sari, dirinya harus tahu bagaimana mengalokasikan waktu. Kapan harus belajar, berorganisasi, dan bermain. Semua harus seimbang agar terhindar dari stres. Sari pun menyebut doa sebagai kunci utama menjaga keseimbangan hidup. Fisik harus sehat, rohani pun juga harus sehat.

Sari kini sudah mulai kuliah magister (S-2) Ilmu Peternakan Unpad Konsentrasi “Nutrisi Ternak” dengan dukungan beasiswa Fast Track Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beasiswa Fast Track memang memungkinkan seseorang yang belum lulus S-1 namun telah memenuhi jumlah SKS tertentu untuk melanjutkan kuliah S-2.

“Saya dapat beasiswa Fast Track dari Dikti. Jadi sebelum lulus, saya sudah mulai kuliah S-2 sejak Februari 2013 lalu. Setelah itu, saya berharap bisa menjadi dosen dan mengamalkan semua pengetahuan yang sudah saya peroleh,” ujar Sari.

Besok, 8 Mei 2013, Sari akan menjalani wisuda. Ketika ditanya bagaimana rasanya menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi, Sari menjawab bahwa IPK bukanlah segala-galanya. Pembuktian sesungguhnya ada di dunia kerja setelah lulus kuliah. “Bagaimana kita menjalin kerja sama, bagaimana kita membangun jejaring sosial, bagaimana kita bermanfaat di masyarakat, itulah tantangan sebenarnya. Itu sebabnya, kita perlu belajar, berorganisasi, dan bermain juga untuk membangun relasi,” ujarnya. *

Laporan oleh: Erman/am*

Share this: