Klintan HPT Faperta Unpad Lakukan Penyuluhan Hama Beureum ke Petani Cilayung Jatinangor

Suasana penyuluhan hama beureum kepada petani di Desa Cilayung Jatinangor yang dilakukan Klinik Tanaman Hama Penyakit Tanaman Faperta Unpad *

[Unpad.ac.id, 26/09/2013] Satu lagi bentuk kepedulian mahasiswa Unpad kepada petani, khususnya dalam memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada Selasa (24/09) lalu. Klinik Tanaman Hama Penyakit Tanaman (Klintan HPT) Fakultas Pertanian Unpad melalui Divisi Pengabdian Masyarakat menyelenggarakan Penyuluhan Hama Beureum kepada petani-petani di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor.

Suasana penyuluhan hama beureum kepada petani di Desa Cilayung Jatinangor yang dilakukan Klinik Tanaman Hama Penyakit Tanaman Faperta Unpad *

Program-program penyuluhan seperti penyuluhan hama beureum di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor ini merupakan bentuk program kerja yang kerap dilakukan sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Penyuluhan hama beureum di Desa Cilayung ini juga merupakan awal dari serangkaian Program Bina Desa Berkelanjutan yang dilakukan oleh Klinik Tanaman HPT Faperta Unpad di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor

Penyakit tungro yang biasa disebut petani dengan nama Hama Beureum merupakan salah satu penyakit pada tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh virus RTBV (Rice Tungro Bacilliform Virus) yang ditularkan oleh wereng hijau (Nephotettix impicticeps) sebagai vektor. Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat meresahkan bagi petani khususnya petani padi dikarenakan sampai saat ini belum ada pengendalian yang tepat jika sudah terjadi serangan. Oleh karena itu dibutuhkan pengendalian dan pencegahan sebelum penyakit tersebut menyerang.

Penyuluhan kali ini dihadiri oleh para petani Desa Cilayung dan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Cilayung Atang Kusnadi. Menurut Atang, penyakit hama beureum ini sudah sangat meresahkan warga Desa Cilayung karena kerugian yang dihasilkan dapat mencapai 20-50%.

“Penyakit yang sering disebut hama beureum ini membutuhkan perhatian yang lebih dari petani dalam pengawasan ataupun controlling lahan pertaniannya karena jika terlihat satu rumpun padi yang terserang harus segera dibuang untuk mencegah penyebaran penyakit ini,” papar Ferdian sebagai Ketua Tim Penyuluhan dari Klinik Tanaman HPT Faperta Unpad.

Ferdian juga mengharapkan dengan adanya penyuluhan ini petani dapat menerapkan berbagai sistem pengendalian yang tepat terhadap penyakit ini. Dengan demikian, kedepannya penyakit ini tidak kembali merugikan warga Cilayung khususnya petani.

“Semoga dengan adanya program Bina Desa Berkelanjutan ini dapat dijadikan batu loncatan bagi para mahasiswa untuk mengabdi pada masyarakat dan lingkungan sekitar serta memberi sinar harapan bagi pertanian Indonesia. Selamat Hari Tani Nasional,” pungkas Ferdian.*

Rilis oleh: Klinik Tanaman HPT Faperta Unpad/mar *

Share this: