Unpad Sempurnakan Sistem Informasi untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan dan Perencanaan

Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia membacakan pidato rektor pada Dies Natalis ke-56 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Bandung, Rabu (11/09). (Foto: Dadan T)

[Unpad.ac.id, 11/9/2013] Hari ini, Rabu (11/09), Universitas Padjadjaran memasuki usianya yang ke-56 tahun.  Di usia 56 tahun, serta memasuki tahun kelima sebagai Badan Layanan Umum, Unpad terus  berusaha secara optimal dalam meningkatkan pelayanan prima, khususnya bagi civitas akademika. Hal tersebut disampaikan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia pada Sidang Terbuka Senat Universitas Padjadjaran dalam rangka  Dies Natalis ke-56 Unpad. Acara digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia membacakan pidato rektor pada Dies Natalis ke-56 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Bandung, Rabu (11/09). (Foto: Dadan T)

“Dalam bidang akademik, apabila pada semester ganjil tahun 2011 Unpad memulai melaksanakan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT), dewasa ini walaupun namanya tetap SIAT, namun dikembangkan menjadi Sistem Informasi Administrasi Terpadu,” tutur Prof. Ganjar.

Di Unpad, saat ini juga telah diintegrasikan IT dalam keseluruhan proses pendidikan, mulai dari penerimaan mahasiswa baru, registrasi, penetapan rencana studi, perwalian, kehadiran dalam proses pembelajaran, pelaksanaan ujian dan pemberian nilai akhir, proses KKN, tugas akhir, early warning system untuk IPK terendah, seminar usulan penelitian, ujian prakualifikasi dan batas ujian akhir studi, lama masa studi, pendaftaran wisuda, sampai kepada penerbitan ijazah.

“Dengan penyempurnaan sistem informasi ini, diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan, kualitas perencanaan, serta yang tidak kalah pentingnya, dapat melakukan pengambilan kebijakan dan keputusan berbasis data dan berbasis bukti melalui decision supporting system,” lanjut Prof. Ganjar.

Pada kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan beberapa capaian yang telah Unpad peroleh. Diantaranya adalah meningkatnya jumlah peminat pendaftar mahasiswa baru Unpad, khususnya pendaftar mahasiswa baru jenjang S-1 jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SMUP. Karena daya tampung relatif tetap, meningkatnya jumlah peminat ini telah meningkatkan tingkat ketetatan untuk masuk Unpad.

Selain itu, sebagai universitas yang memiliki Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan untuk Pembangunan”, Unpad berupaya untuk selalu menjadi garda terdepan di dalam penegakan hukum dan lingkungan. Diantaranya adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap berbagai aturan yang berlaku, termasuk dalam bidang keuangan adalah pencirinya. Sebagaimana laporan keuangan tahun 2011, pada tahun 2012 Unpad kembali memperoleh opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”.

Rektor pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada beberapa pihak yang telah turut berpartisipasi dalam pencapaian Unpad selama ini. “Saya ingin menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang telah berbakti dan mengabdi kepada Unpad, terutama kepada para dosen dan tenaga kependidikan, alumni dan juga para mahasiswa yang telah berjasa dalam membangun, mengembangkan, dan mengharumkan universitas tercinta ini,” tutur Prof. Ganjar.

Penghargaan khusus juga diberikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan melakukan berbagai kerja sama dengan Unpad selama ini. Penghargaan “Anugerah Padjadjaran Utama” diberikan Unpad untuk Dahlan Iskan dan Gubernur Jawa Barat. Penghargaan “Anugerah Mahaguru” diberikan kepada Prof. Dr. Nurhalim Shahib, “Satya Karya Bhakti Padjadjaran” diberikan kepada (alm) Prof. Dr. Sulaeman Tirtawijaya, dan “Anugerah Rumawat Padjadjaran” diberikan kepada Majalah Mangle dan Wahyu Wibisana.

Orasi Ilmiah

Rangkaian acara Dies Natalis ke-56 Unpad ini menyajikan acara utama Orasi Ilmiah dari Prof. Dr. Hj. Etty Roesmaryati Agoes, S.H., LL.M yang bejudul “Aktualisasi Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Melalui Prinsip Negara Kepulauan.” Dalam orasinya, Prof. Etty mengatakan bahwa Wawasan Nusantara telah menunjukkan perannya sebagai suatu tatanan nilai pemersatu bangsa, dan sekaligus memperoleh pengakuan dari negara-negara tetangga.

Prof. Dr. Hj. Etty Roesmaryati Agoes, S.H., LL.M., membacakan orasi ilmiahnya dalam rangka Dies Natalis ke-56 Unpad, Rabu (11/09) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Bandung. (Foto: Dadan T)

Prof. Etty juga mengungkapkan, bahwa saat ini dirasakan masih kurangnya sumber daya manusia yang menguasai atau memahami semua aspek negara kepulauan. “Masih kurang sekali program pendidikan yang menunjang pemahaman dan penguasaannya yang lebih baik,” tuturnya.

Sebagai contoh, lanjut Prof. Etty, belum semua fakultas hukum memasukkan mata kuliah Hukum Laut sebagai mata kuliah wajib ke dalam kurikulumnya, padahal penguasaan dan pemahaman tentang arti dan makna Negara Kepulauan harus didasari oleh pemahaman Hukum Laut dengan benar.

“Di bidang pendidikan, perlu dikembangkan berbagai program pendidikan di bidang kelautan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Untuk itu perlu didorong dengan pengalokasian dana yang cukup bagi pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan, termasuk dengan mewajibkan hukum laut sebagai mata kuliah wajib untuk pendidikan ilmu hukum,” tutur Prof. Etty.

Sementara itu, dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-56 Unpad ini, digelar pula acara senam bersama Dahlan Iskan di pelataran Lapangan Parkir Utara Unpad, Jl. Dipati Ukur Bandung. Selain itu, ditampilkan juga senam Rengkenek Bandung oleh tim kesenian Unpad. Acara yang digelar pagi tadi ini diikuti oleh civitas Unpad mulai dari jajaran pimpinan hingga mahasiswa.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/mar

Share this: