Suasana launching SNMPTN 2014 di Bandung, Rabu (11/12) malam (Foto: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 12/12/2013] Program Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2014 telah resmi diluncurkan. Peluncuran tersebut secara resmi dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mohammad Nuh pada Rabu (11/12) malam di Hotel Grand Hotel Preanger, Bandung.

Suasana launching SNMPTN 2014 di Bandung, Rabu (11/12) malam (Foto: Dadan T.)*
Suasana launching SNMPTN 2014 di Bandung, Rabu (11/12) malam (Foto: Dadan T.)*

Jadwal pelaksanaan SNMPTN 2014 dimulai dengan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) mulai 6 Januari 2014 hingga 6 Maret 2014, sementara pendaftaran dilakukan mulai 17 Februari 2014 hingga 31 Maret 2014. Pengumuman hasil seleksi SNMPTN 2014 dilaksanakan pada 27 Mei 2014.

Menurut Mendikbud, SNMPTN merupakan fasilitator bagi para lulusan SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Diakuinya, setiap tahun jumlah siswa yang lulus dari SMA/MA/SMK mencapai 2 juta orang, sehingga setiap perguruan tinggi negeri (PTN) punya tugas untuk memfasilitasi agar lulusan tersebut dapat berkuliah.

“Dengan SNMPTN, kita membuka kesempatan yang sama bagi para lulusan SMA/MA/SMK, yaitu dengan keterbukaan akses masuk ke PTN,” ungkap Mendikbud.

Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia yang menjabat sebagai Ketua Panitia SNMPTN 2014, Dirjen Dikti Joko Santoso, Rektor ITB Prof. Akhmaloka yang merupakan Ketua Panitia SNMPTN 2013, perwakilan rektor PTN se-Indonesia, dan perwakilan dari PT Pos Indonesia dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Mendikbud menjelaskan, pelaksanaan SNMPTN terkendala oleh 2 barrier, yaitu barrier pembiayaan dan barrier kewilayahan. Untuk mengatasi barrier pembiayaan, Pemerintah telah menanggung semua pembiayaan masuk jalur SNMPTN 2014. Sementara untuk antisipasi barrier kewilayahan, Pemerintah pun telah menggandeng PT Pos Indonesia dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai mitra SNMPTN 2014.

“Kita tahu, belum semua wilayah di Indonesia tersedia akses internet, padahal pendaftaran SNMPTN 2014 secara online. Untuk itu kita bekerja sama dengan PT Telkom dan PT Pos Indonesia,” ujarnya.

Kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk meliputi penyediaan akses internet tanpa batas hingga ke wilayah pelosok sehingga para siswa dapat mudah mengakses pendaftaran SNMPTN 2014. Namun, mengantisipasi jaringan internet yang belum menjangkau beberapa wilayah, kantor pos dapat menjadi paralel bagi pendaftaran SNMPTN dengan penyediaan sarana telepon dan internet.

“Kita harapkan, kerja sama dengan 2 institusi tersebut dapat betul-betul menghilangkan barrier kewilayahan tersebut,” ungkapnya.

Untuk jumlah kuota SNMPTN 2014 minimal sekitar 50% kuota daya tampung setiap PTN/program studi. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Ganjar. Sementara untuk aturan seleksi, Kemendikbud dan panitia menetapkan aturan SNMPTN 2014 berdasarkan PP No. 32 Tahun 2013. Dalam PP tersebut, selain nilai rapor siswa, hasil Ujian Nasional pun menjadi pertimbangan seleksi SNMPTN 2014.

“Ada delapan variabel penghitungan SNMPTN 2014, termasuk diantaranya track record dari kakak kelas yang telah lebih dahulu diterima di PTN, berikut IPK-nya,” ujar Prof. Ganjar.

Mendikbud pun menambahkan, yang terpenting, SNMPTN 2014 telah terintegrasi dengan program Bidikmisi. “Siapapun yang sudah mendaftar melalui SNMPTN, itu juga sekaligus dipakai untuk menyeleksi apakah setiap pendaftar bisa mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Dengan demikian setiap PTN dari awal sudah dapat menetapkan calon-calon mahasiswa barunya sekaligus calon-calon penerima Bidikmisi,” ujarnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh*

Share this: