Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS (kiri) saat melakukan sosialisasi seleksi masuk Unpad di GOR KONI Bandung, Minggu(19/01). (Foto oleh: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 20/01/2014] Banyak pertanyaan terkait Program Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 yang dilontarkan para siswa kelas XII. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah peluang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk lolos masuk ke PTN sangat kecil.

Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS (kiri) saat melakukan sosialisasi seleksi masuk Unpad di GOR KONI Bandung, Minggu(19/01). (Foto oleh: Dadan T.)*
Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS (kiri) saat melakukan sosialisasi seleksi masuk Unpad di GOR KONI Bandung, Minggu(19/01). (Foto oleh: Dadan T.)*

“SMK itu punya peluang yang sama untuk masuk Perguruan Tinggi,” jawab Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S., saat menjadi pembicara dalam Talkshow “Membongkar Rahasia SNMPTN Undangan”, Sabtu (19/01) di GOR KONI Bandung. Talkshow dan Try out yang digelar oleh Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini diikuti oleh pelajar SMA dan SMK kelas XII dari kota Bandung.

Menurut Prof. Engkus, tidak ada perbedaan bagi lulusan SMA atau SMK untuk bisa diterima di PTN melalui jalur SNMPTN. Namun, untuk jalur SNMPTN ada satu kriteria penilaian yang diambil dari nilai mata pelajaran yang di-Ujian Nasional-kan.

“Mata Pelajaran yang di-UN-kan itu ada enam. Itu adalah salah satu kriteria penilaian SNMPTN. Nah, adakah pelajaran-pelajaran yang nanti menjadi kriteria penilaian itu diikuti dari semester 1 sampai semester 5 di SMK?” terang Prof. Engkus.

Atau, keenam mata pelajaran tersebut ketika semester 1 dipelajari semuanya. Ketika memasuki penjurusan di semester selanjutnya, ada satu atau beberapa mata pelajaran yang tidak diikuti lagi. Jika seperti ini, maka peluang untuk lulus di SNMPTN sangat kecil sebab kemungkinan nilainya akan turun.

Oleh karena itu, Prof. Engkus memberi saran jika pelajar SMK ingin masuk PTN melalui jalur SNMPTN. Ia mencontohkan, lulusan SMK Tata Boga ingin masuk ke program studi Pendidikan Dokter, maka sejak awal sudah mulai dihitung nilai-nilai yang dikriteriakan di SNMPTN.

“Sejauh bahwa nilai-nilai tersebut tidak terpenuhi, lebih baik pilih program studi yang sesuai dengan nilai kriteria tersebut,” jelasnya.

Prof. Engkus menerangkan, negara melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ingin membuat link yang konsisten terkait bidang yang dipilih siswa dari mulai Sekolah Menengah Atas hingga ke Perguruan Tinggi. Konsistensi itulah yang selama ini seolah-olah terputus antara SMA dengan Perguruan Tinggi.

“Kalau seorang pelajar misalnya sudah start memilih kekhususannya di Kimia, maka sampai selesai ke Perguruan Tinggi pun tetap mengambil Kimia,” ungkapnya.

Meskipun begitu, para lulusan SMK tidak perlu berkecil hati. Ada jalur seleksi lain yang dapat diambil untuk bisa masuk ke PTN, yaitu melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Jalur Mandiri. Untuk tahun ini, Pemerintah mengalokasikan daya tampung pada setiap jalur adalah 50% untuk SNMPTN, 30% untuk SBMPTN, dan 20% untuk Jalur Mandiri.

Sehari sebelumnya, Sabtu 18 Januari 2914, tim Unpad juga melakukan sosialisasi seleksi masuk Universitas Padjadjaran ke empat sekolah, yaitu SMAN 3 Bekasi, SMA Al Azhar Bekasi, SMAN 2 Bogor, dan SMAN 3 Bogor. *

Laporan oleh Arief Maulana / eh *

Share this: