Unpad Tawarkan Aset Bangunan Tak Terpakai Menjadi Ruang Publik Kota Bandung

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kiri) dan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat berada di salah satu aset Unpad di Jln. Banda Bandung (Foto oleh: Arief Maulana)*

[Unpad.ac.id, 14/02/2014] Sejak kepindahan lembaga dan unit kerja ke Kampus Jatinangor Januari 2012 lalu, beberapa aset bangunan Unpad yang ada di Bandung tidak terpakai. Hal inilah yang menyebabkan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, berencana akan merevitalisasi aset-aset tersebut menjadi ruang-ruang publik di kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kiri) dan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat berada di salah satu aset Unpad di Jln. Banda Bandung (Foto oleh: Arief Maulana)*
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kiri) dan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat berada di salah satu aset Unpad di Jln. Banda Bandung (Foto oleh: Arief Maulana)*

Sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil dan istri Atalya Praratya mengunjungi beberapa aset bangunan Unpad di Bandung, Kamis (13/02) sore kemarin. Kunjungan tersebut didampingi oleh Rektor, Kepala Badan Pengembangan Usaha Unpad, Dr. Bambang Hermanto, Direktur Kerja Sama Unpad, dr. Ramdan Panigoro, Kepala UPT Teknologi Informasi Eddy Nurmanto, MBA, dan Kepala UPT Humas Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, M.Si.

Kunjungan pertama dilakukan ke aset Unpad di Jalan Ir. H. Djuanda Nomor 248. Bangunan yang memiliki luas tanah sekitar 4.073 meter persegi ini dahulunya dipakai sebagai Kampus Fakultas Kedokteran. Saat ini, bangunan tersebut masih digunakan sebagai Pusat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan tempat latihan Tim Kesenian Unpad.

Menurut Rektor, aset di Jalan Djuanda tersebut rencananya akan dibangun pusat kesenian yang modelnya serupa dengan Gedung Indonesia Menggugat (GIM). Ke depan, bangunan ini akan dijadikan lokasi pagelaran kesenian dan tempat latihan seni, seperti teater atau tari.

“Dalam benak saya, aset ini lebih baik dijadikan Pusat Kebudayaan Sunda saja. Tapi harus didukung dengan fasilitas publik, seperti kafe dan jaringan internet agar semakin hidup,” ujar Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil saat meninjau lokasi.

Setelah mengunjungi aset di Jalan Djuanda, Rektor beserta Emil pun mengunjungi aset Unpad di jalan Cisangkuy Nomor 62. Sebelumnya, aset ini dipakai sebagai kantor Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpad. Setelah berdiskusi, Emil pun berencana akan menjadikannya sebagai pusat kreativitas dan ekonomi kreatif di Kota Bandung.

Rencana tersebut juga ditanggapi baik oleh Unpad. Rencana Rektor sendiri, aset di Cisangkuy akan digunakan sebagai tempat produk-produk, baik penelitian maupun kewirausahaan di Unpad. Sehingga, dua rencana tersebut bisa disinergiskan dengan baik dan berpotensi meningkatkan sektor ekonomi.

Rombongan pun kemudian menuju aset Unpad di Jalan Banda Nomor 40. Lokasi yang memiiliki luas tanah sekitar 2.010 meter persegi ini dahulunya dipakai sebagai Kantor LPPM dan Kampus Program Studi Kebidanan. Di sini, Emil berencana untuk menjadikan lokasi bisnis seperti youth hostel, kafe, dan ruang terbuka publik.

Sementara itu, Dr. Bambang Hermanto mengatakan, Unpad sendiri siap untuk mengembangkan ketiga aset tersebut. “Yang kita butuhkan adalah mempersiapkan tenaga-tenaga profesional untuk mengelolanya. Langkahnya adalah melakukan perekrutan tenaga, baik dari Unpad maupun luar Unpad,” tandasnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana /eh *

Share this: