Unpad dan Bank Indonesia Kaji Sistem Logistik Pangan Berbasis Transportasi Kereta Api

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat menyampaikan kata pengantar pada “Conference Series on Managing Inflation: Sistem Logistik Pangan Berbasis Transportasi Kereta Api” di Bale Pasundan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat – Banten, Rabu (26/03) *

[Unpad.ac.id, 28/03/2014] Dalam upaya mencari solusi permanen atas tingginya tingkat inflasi komoditas pangan yang disebabkan oleh tingginya biaya logistik, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unpad bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat-Banten dan Forum Koordinasi Pengendali Inflasi (FKIP) melaksanakan “Conference Series on Managing Inflation: Sistem Logistik Pangan Berbasis Transportasi Kereta Api” di Bale Pasundan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat – Banten, Bandung, Rabu (26/03).

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat menyampaikan kata pengantar pada “Conference Series on Managing Inflation: Sistem Logistik Pangan Berbasis Transportasi Kereta Api” di Bale Pasundan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat – Banten, Rabu (26/03) *
Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat menyampaikan kata pengantar pada “Conference Series on Managing Inflation: Sistem Logistik Pangan Berbasis Transportasi Kereta Api” di Bale Pasundan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat – Banten, Rabu (26/03) *

Konferensi tersebut dihadiri oleh 200 orang yang merupakan perwakilan dari kantor perwakilan Bank Indonesia se- Pulau Jawa, Tim Pengendali Inflasi Daerah se-Pulau Jawa, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, PT. Kereta Api Indonesia, PT. Kereta Api Logistik, PT. Pos Indonesia, Akademisi dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, berbagai asosiasi pelaku usaha dan perbankan.

Bertindak sebagai keynote speaker pada acara tersebut yaitu Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas. Ronald memaparkan pentingnya pengembangan sistem logistik pangan nasional dalam pengendalian inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan yang tinggi. Menurutnya, transportasi kereta api menjadi pilihan utama moda transportasi dalam pengembangan sistem logistik pangan nasional karena biayanya lebih murah, tepat waktu, dan aman.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia  memberikan pengantar konferensi mengenai “Model Triple Helix dalam Pengembangan Sistem Logistik Pangan Nasional”.  Ia menyampaikan bahwa kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan pelaku usaha merupakan komponen pokok dalam mengatasi kompleksitas permasalahan dalam pengembangan sistem logistik pangan nasional.

Dalam sesi panel , dibahas tentang kebijakan sistem logistik nasional produk pangan strategis. Dr. Kuncoro Harto Widodo yang mewakili tim Sistem Logistik Nasional memaparkan mengenai cetak biru sistem logistik nasional. Pengmbangan sistem distribusi komoditas pangan strategis menjadi pokok pembahasan yang disampaikan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Sedangkan Direktur Pemasaran Domestik Kementerian Pertanian menyoroti masalah sistem pemasaran hasil pertanian yang belum efisien dan berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasinya. Sementara itu, Dr. Tomy Perdana mewakili Unpad serta Masyarakat Logistik dan Rantai Pasok Indonesia memaparkan analisis dan kajian efisiensi sistem logistik pangan berbasis trasportasi kereta api.

Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi sesi panel II yang membahas mengenai implementasi dan rencana aksi sistem logistik nasional produk pangan strategis.  Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api,  Hanggoro Budi Wiryawan membahas pengembangan infrastruktur transportasi kereta api dalam sistem distribusi komoditas pangan strategis. Pembicara lain, Hendy Helmy selaku VP Pemasaran PT. Kereta Api Indonesia memaparkan peran kereta api dalam sistem logistik pangan nasional. Sementara Eddy Sudiarto selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT. Kereta Api Logistik membahas peluang dan tantangan bisnis layanan logistik pangan berbasis transportasi kereta api. Pada bagian akhir sesi panel II, VP Divisi Logistik PT. Pos Indonesia Bagbang Suherman, memaparkan peranan PT. Pos Indonesia dalam membangun bisnis layanan logistik pangan di pedesaan.

Pada akhir acara, dilakukan penandatanganan rumusan bersama pengembangan sistem logistik pangan berbasis transportasi kereta api. Seluruh perwakilan dari Bank Indonesia, perwakilan pemerintah pusat dan daerah, perwakilan akademisi dan praktisi logistik, perwakilan PT. Kereta Api Indonesia, PT. Kereta Api Logistik, PT. Pos Indonesia, PT. Cikarang Dry Port, dan perwakilan asosiasi pengusaha sepakat atas rumusan bersama yang dihasilkan. Rumusan bersama tersebut akan disampaikan kepada pemerintah pusat dan ditindaklanjuti dengan pembentukan kelompok kerja (working group) Sistem Logistik Pangan Nasional.*

Rilis oleh: Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Faperta Unpad / art*

Share this: