Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Unpad Raih Penghargaan di Ashoka Young Changemakers

Kiri: Tim dengan program Goal Futsal Academy, kanan: tim dengan program Sahaja Consulting (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 8/04/2014] Dua tim mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad menerima penghargaan Ashoka Young Changemakers 2013. Penghargaan tersebut diberikan untuk para pemuda pembuat perubahan di bidang wirausaha sosial (social enterprise).  Dua tim yang masing-masing terdiri dari tiga orang mahasiswa ini  terpilih berdasarkan program kewirausahaan sosial yang mereka buat.

Kiri: Tim dengan program Goal Futsal Academy, kanan: tim dengan program Sahaja Consulting (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Kiri: Tim dengan program Goal Futsal Academy, kanan: tim dengan program Sahaja Consulting (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Mereka adalah Panji Aziz Pratama, Fitri Ismail, dan M. Sampurna Jaya dengan program “Sahaja Consulting” serta Aditya Rahmat Gunawan, Fiki Hari Nugraha, dan Septiar Dwi Putra yang menggagas “Goal Futsal Academy”. Mereka  merupakan mahasiswa program studi  Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad angkatan 2012. Program tersebut sendiri bermula dari program yang dibuat untuk tugas mata kuliah kewirausahaan sosial pada semester lalu.

Ashoka merupakan asosiasi global para wirausahawan sosial, yang mengidentifikasi, menyeleksi, serta mendukung para wirausahawan sosial.  Sebelum terpilih menjadi Ashoka Young Changemakers 2013, para peserta diharuskan mengikuti serangkaian seleksi terlebih dahulu. Diawali dengan pendaftaran online, mereka kemudian mengikuti seleksi wawancara dan diskusi panel di Yogyakarta pada 22-23 Desember 2013 lalu. Mereka pun dinyatakan lolos seleksi dan berhak menerima penghargaan di  Jakarta pada 30 Januari 2014. Penghargaan ini diberikan untuk 24 program kewirausahaan sosial yang digagas oleh para pemuda dari seluruh Indonesia.

“Acara ini mempertemukan para pemuda di Indonesia, khususnya yang memang berfokus di bidang social enterprise. Jadi disana kita bisa berkolaborasi, belajar satu sama lain untuk sama-sama membangun Indonesia melalu social enterprise itu sendiri,” tutur Panji saat ditemui bersama rekan-rekannya di Ruang UPT Humas Unpad, Senin (7/04).

Sahaja Consulting sendiri merupakan sebuah wadah konsultasi bagi para remaja di Indonesia melalui media sosial Facebook, Twitter, dan Blackberry Messenger. Program ini telah berjalan sejak 2 September 2013 lalu. Pelayanan yang diberikan oleh Sahaja Consulting ini berbasis individu dan kelompok, dengan menggunakan metode pekerjaan sosial.

Bertindak sebagai konsultan adalah Panji, Fitri, dan Sampurna. Ketiganya mengaku tertarik untuk membuka layanan konsultasi online karena selama ini belum banyak jasa konsultasi dengan memanfaatkan media sosial. Mereka menyasar konsumen dengan usia 11-24 tahun, yang biasanya memang pengguna aktif media sosial. Berbagai masalah klien pernah mereka tangani, seperti masalah terkait pendidikan, kesehatan, keluarga, persahabatan, hingga percintaan.

Melalui Sahaja Consulting, ketiganya mengaku ingin mempraktikkan ilmu yang sudah mereka dapat di bangku perkuliahan secara profesional. “Komitmen kita dulu tidak hanya mengejar nilai, tetapi inginnya ini bisa kita kembangkan dan kita bisa kerja disini,” tutur Fitri.

Sementara Goal Futsal Academy merupakan sebuah wadah latihan futsal bagi anak-anak kurang mampu dan mengalami pergaulan menyimpang di sekitar Jatinangor. Selain futsal, Goal futsal Academy juga memberikan fasilitas layanan bimbingan masa tumbuh kembang anak dengan metode group work. Hasil bimbingan tersebut, dilaporkan ke orang tua masing-masing di setiap bulannya.

“Sekarang kan sudah banyak anak SD dan SMP yang banyak merokok. Kita coba tarik untuk latihan,” ungkap Aditya yang bertindak sebagai pelatih utama di Goal Futsal Academy.

Selain karena memiliki minat yang tinggi terhadap olah raga futsal, Aditya, Fiki, dan Septiar mengaku menjalankan program ini karena prihatin terhadap kondisi anak-anak yang sangat sedikit mendapatkan fasilitas permainan untuk perkembangan motorik. Mereka juga menginginkan perilaku si anak dapat menjadi lebih baik lagi melalui bimbingan konseling.

“Harapannya ingin membantu anak-anak untuk bisa lebih baik lagi. Jadi kita tidak menolong mereka hanya dari segi fisik futsalnya aja, tetapi lebih dari itu. Anak-anak mudah-mudahan bisa mengerti nanti masa depannya bagaimana,” ungkap Fiki. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *

Share this: