Penguasaan Ilmu Pengetahuan Merupakan Tolok Ukur Kekuatan Bangsa

Sekjen MIPAnet, Dr. rer. Nat Abdul Haris saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional MIPA 2014 bertema “Peran Ilmu Dasar dalam Menunjang Pembangunan Berwawasan Lingkungan” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Sabtu (18/10). (Foto oleh: Artanti)*

[Unpad.ac.id, 18/10/2014] Pengembangan sains pada hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Hal ini sejalan dengan paradigma baru di era globalisasi, yaitu Inovasi Sains Ekonomi (Sains Innovation Driven Economy), dimana sains dan teknologi menjadi faktor utama yang memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa

Sekjen MIPAnet, Dr. rer. Nat Abdul Haris saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional MIPA 2014 bertema “Peran Ilmu Dasar dalam Menunjang Pembangunan Berwawasan Lingkungan” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Sabtu (18/10). (Foto oleh: Artanti)*
Sekjen MIPAnet, Dr. rer. Nat Abdul Haris saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional MIPA 2014 bertema “Peran Ilmu Dasar dalam Menunjang Pembangunan Berwawasan Lingkungan” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Sabtu (18/10). (Foto oleh: Artanti)*

Hal tersebut disampaikan Sekjen MIPAnet, Dr. rer. Nat Abdul Haris saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional MIPA 2014 bertema “Peran Ilmu Dasar dalam Menunjang Pembangunan Berwawasan Lingkungan”. Acara ini digelar atas kerja sama FMIPA Unpad dengan MIPAnet, di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Sabtu (18/10).

“Implikasi paradigma ini adalah terjadinya proses transisi perekonomian bangsa yang semula berbasiskan pada sumber daya alam menjadi perekonomian yang berbasiskan pengetahuan,” ujar Dr. Abdul yang juga Dekan FMIPA UI ini.

Ia menuturkan, pada perekonomian berbasiskan pengetahuan (Science Innovation Based Economy -SBE), kekuatan bangsa diukur dari kemampuan dan penguasaan sainstek sebagai faktor primer ekonomi, menggantikan modal, lahan, dan energi untuk peningkatan daya saing.

“Pada era ekonomi berbasis pengetahuan, mesin pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada kapitalisasi hasil penemuan menjadi produk atau jasa inovatif. Dalam konteks ini, peran sumber daya manusia yang berpendidikan menjadi kunci utama mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Dr. Abdul.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa perguruan tinggi harus mampu menjadi salah satu pusat produksi dan distribusi gagasan,produk, dan kebijakan yang inovatif, serta menjadi medium penyelarasan berbagai entitas yang menyusun daya saing nasional.

Selain Dr. Abdul, hadir sebagai pembicara Prof. Dr. Henk Folmer (University of Groningen) yang membahas mengenai Air Pollution and Perception-based Averting Behaviour: The Case of The Jinchuan Mining Area, China, Prof. Dr. Eddy Hermawan (LAPAN Bandung) mengenai Pengambangan Model Prediksi SST NINO 3.4 dan IOD Terkait dengan Datangnya Kemarau Panjang, dan Prof. Dr. Unang Supratman (FMIPA Unpad) mengenai Studi Mutakhir Senyawa yang Beraktivitas Biologis dari Beberapa Tumbuhan Aglaia Indonesia.

Seminar Nasional MIPA 2014 ini digelar sebagai rangkaian acara Dies yang ke-56 FMIPA Unpad. Acara dibuka oleh Dekan FMIPA Unpad, Prof. Dr. Budi Nurani R., diikuti oleh 154 pemakalah yang terdiri dari 4 pembicara tamu, 94 presentasi oral, dan 55 presentasi poster yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan institusi penelitian di Indonesia.

Dalam seminar tersebut, dibahas berbagai hasil penelitian di bidang MIPA dan sejumlah ilmu terkait. Dengan digelarnya seminar ini, diharapkan dapat menciptakan komunikasi ilmiah antar peneliti dari berbagai universitas dan instasi ilmiah agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Selain itu, juga dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam untuk pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingungan.

“Disamping itu, seminar nasional ini diharapkan juga dapat menjalin kerja sama antar peneliti bidang MIPA di seluruh Indonesia,” tutur Ketua Panitia Seminar Nasional MIPA 2014, Dr. Dikdik Kurnia, M.Sc.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: