Publik Apresiasi Teknologi Nano Powder Karya Dosen Unpad di Ajang Powtex Tokyo

Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc (tengah) didampingi Ketua dan Sekretaris LPPM Unpad saat mengikuti pameran Powtex Tokyo 2014 di Tokyo, Jepang, 26 – 28 November 2014 lalu. *

[Unpad.ac.id, 10/12/2014] Unpad siap lakukan hilirisasi produk penelitian. Salah satunya ialah teknologi nano powder yang dikembangkan oleh Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., bersama tim dari prodi Fisika FMIPA Unpad. Hasil penelitiannya ini telah dipamerkan pada ajang Powtex Tokyo 2014 di Tokyo, Jepang, pada 26 – 28 November lalu.

Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc (tengah) didampingi Ketua dan Sekretaris LPPM Unpad saat mengikuti pameran Powtex Tokyo 2014 di Tokyo, Jepang, 26 – 28 November 2014 lalu. *
Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc (tengah) didampingi Ketua dan Sekretaris LPPM Unpad saat mengikuti pameran Powtex Tokyo 2014 di Tokyo, Jepang, 26 – 28 November 2014 lalu. *

Dalam pameran industri teknologi tinggi tersebut, Dr. Made didampingi Dr. Eng. Camellia Panatarani, M.Si., dan Ketua LPPM Unpad, Prof. Wawan Hermawan, M.S., memamerkan grafen yang dikembangkan dari grafit, salah satu mineral alam di Indonesia. Dalam mengembangkan riset ini, pihaknya bekerja sama dengan beberapa industri di Indonesia.

Dr. Made dan tim menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang tersebut di bawah naungan Indonesian Graphite & Carbon Association (IGCA)/PT. Grafindo Nusantara. Berbagai apresiasi dari pihak industri Jepang pun bermunculan. Hal ini karena produk grafen yang dihasilkan dinilai memiliki kualitas teknologi yang tinggi.

“Biasanya orang lain membuat nano powder itu secara sintetik. Kita benar-benar murni dari mineral alam,” ujar Dr. Camellia, saat diwawancarai di ruang Pusat Studi Institusi Nano Teknologi dan Grafen Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (10/12).

Teknologi nano powder ini dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang energi, seperti baterai posfor dan lampu hemat energi. Saat ini, Dr. made bersama tim pun tengah mengembangkan konversi listrik dari air laut melalui baterai yang terbuat dari grafen.

“Kita juga tengah mengembangkan cat konduktif, cat yang bisa mengalirkan listrik,” tambah Dr. Camellia.

Selain mendapatkan dukungan dari PT. Grafindo Nusantara, PT. Trans Jawa Sulawesi, PT. Mekongga Sejahtera dan perusahaan lainnya, penelitian ini juga mendapatkan dana Penelitian Unggulan Strategi Nasional (Pusnas). Pengembangan penelitian tersebut didukung oleh alat-alat yang canggih di bawah naungan Pusat Studi Institusi Nano Teknologi dan Grafen Unpad.

Dibentuk pada Agustus 2014, Pusat Studi tersebut juga mewadahi berbagai penelitian bidang Ilmu Farmasi dan Kedokteran Giigi terkait teknologi nano, misalnya material pembuat obat ibuprofen, dan restorasi gigi buatan. Agar memiliki pengakuan formal, Pusat Studi tersebut saat ini tengah dilakukan audit eksternal untuk mendapatkan Sertfikat ISO 9002:2008 tentang Sistem Manajemen Mutu.

Dengan dipamerkannya produk tersebut ke kancah internasional, baik Dr. Made maupun Dr. Camellia siap untuk melanjutkan penelitian yang berbasis pada hilirisasi produk.

“Kalau kita bisa lebih maju itu akan jauh lebih baik, apalagi saat ini Unpad sudah menjadi PTN BH,” tambahnya.

Sementara itu, Prof. Wawan mengapresiasi produk penelitian yang dikembangkan Dr. Made. Diharapkan, beberapa departemen dan fakultas di Unpad dapat ikut bergabung dalam penelitian dan pengembangan teknologi nano ini.

“Ini sesuai dengan arahan dari Kemenristekdikti bahwa Penelitian Perguruan Tinggi itu akan digiring dan bekerja sama dengan bisnis. Dengan ini, Unpad telah siap untuk hilirisasi produk penelitian,” ujar Prof. Wawan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: