Unpad Ajak Mahasiswa Rancang Program Bermanfaat Melalui PHBD

Suasana sosialisasi Program Hibah Bina Desa Dikti kepada mahasiswa Unpad di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Rabu (11/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 12/03/2015] Untuk mewujudkan idealisme kampus, mahasiswa bisa merancang kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Melalui PHBD, mahasiswa diajak berkreasi mengajukan program kegiatan yang melibatkan interaksi dengan masyarakat.

Suasana sosialisasi Program Hibah Bina Desa Dikti kepada mahasiswa Unpad di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Rabu (11/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Suasana sosialisasi Program Hibah Bina Desa Dikti kepada mahasiswa Unpad di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Rabu (11/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (LPKA), Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., mengatakan hal tersebut saat melakukan sosialisasi Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2015 bagi Organisasi Mahasiswa Unpad di Bale Rucita Unpad, Jatinangor, Rabu (11/03) kemarin.

Dr. Heryawan mengatakan, tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi tentang program unggulan yang diselenggarakan oleh Dirjen Dikti serta mempersiapkan Unit-Unit Organisasi Mahasiswa Unpad untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

“Program Hibah Bina Desa ini merupakan salah satu kegiatan yang presitisius. Program ini juga merupakan program yang menarik karena sifatnya yang berkelanjutan dengan estimasi waktu 1-3 tahun. Melalui PHBD, mahasiswa bisa belajar mandiri dengan mengajukan suatu program kegiatan yang akan didanai oleh Dikti,” jelas Heryawan.

PHBD yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan ini sudah berjalan selama 2 tahun sejak tahun 2013. Pada tahun 2014, BEM Fakultas Peternakan Unpad berhasil menembus seleksi dengan mengusung proposal berjudul “Swasembada Pangan Papan Desa Karangwangi Kabupaten Garut.” Untuk tahun 2015 ini, partisipasi diharapkan tidak hanya datang dari BEM, melainkan juga BPM dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dengan semakin banyaknya partisipasi dari mahasiswa, diharapkan akan bisa merealisasikan idealisme kampus untuk diwujudkan di masyarakat.

“Jadi dengan demikian akan terjalin akselerasi yang baik saat mahasiswa berinteraksi dengan masyarakat,” ucap Dr. Heryawan.

Adapun tema yang tersedia untuk pengajuan proposal meliputi Pengentasan Kemiskinan, Keragaman Hayati, Energi Baru dan Terbarukan, Ketahanan dan Keamanan Pangan, Kesehatan, Penyakit Tropis, Gizi & Obat-obatan, Pengelolaan Bencana, Seni dan Budaya/Industri Kreatif/Pariwisata, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Tema yang diusungkan dalam proposal bisa juga menggunakan konsep integrasi. Misalnya tim yang terdiri dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan, temanya akan cenderung ke ketahanan dan keamanan pangan. Namun karena ada integrasi kajian dari masing-masing fakultas dalam tim tersebut, pada akhirnya proposal juga jadi memiliki keterkaitan dengan tema pengentasan kemiskinan serta energi baru dan terbarukan. Hal itulah yang nantinya bisa menjadi nilai tambah karena punya tema utama namun secara tidak langsung juga menyentuh tema-tema lainnya.

Setelah menentukan tema, ada beberapa persyaratan administratif yang wajib dipenuhi. Setelah persyaratan tersebut dipenuhi, tim juga wajib mengirimkan praproposal terlebih dahulu untuk memberikan gambaran umum dari kegiatan yang diusulkan. Adapun persyaratan-persyaratan tersebut bisa diunduh langsung melalui website Dikti http://phbd.dikti.go.id/.*

Laporan oleh: Dewanthi Putri / eh

Share this: