Unpad dan RSHS Bangun Pusat Pelayanan Positron Emission Tomography (PET Center)

Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia dan Direktur Utama RSHS, dr. Ayi Djembarsari, MARS, saat meresmikan Pusat Pelayanan Positron Emission Tomography (PET Center) di RSHS Bandung, Jumat (10/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 10/04/2015] Bekerja sama dengan RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Universitas Padjadjaran telah meresmikan Pusat Pelayanan Positron Emission Tomography (PET Center) di Departemen Ilmu Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekuler RSHS – FK Unpad. Peresmian dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia didampingi oleh Direktur Utama RSHS, dr. Ayi Djembarsari, MARS, di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada Jumat (10/04).

Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia dan Direktur Utama RSHS, dr. Ayi Djembarsari, MARS, saat meresmikan Pusat Pelayanan Positron Emission Tomography (PET Center) di RSHS Bandung, Jumat (10/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia dan Direktur Utama RSHS, dr. Ayi Djembarsari, MARS, saat meresmikan Pusat Pelayanan Positron Emission Tomography (PET Center) di RSHS Bandung, Jumat (10/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Sebagai simbol diresmikannya PET Center, telah ditandatangani Piagam Peresmian PET Center RSHS-FK Unpad dan dilanjutkan dengan penarikan selubung papan nama PET Center oleh Rektor Unpad dan Direktur Utama RSHS. Acara juga disaksikan oleh para pimpinan di lingkungan Unpad dan RSHS Bandung.

“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah bahu membahu sehingga terwujudnya pusat pelayanan PET ini, semoga dengan mulai beroperasinya layanan ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan RSHS-FK Unpad kepada masyarakat yang membutuhkan,” tutur dr. Ayi.

Lebih lanjut dr. Ayi mengungkapkan, sebagai salah satu rumah sakit rujukan nasional, 6 dari 10 besar penyakit yang ditangani adalah penyakit keganasan. “Jadi seyogianya memang kita mempunyai pusat unggulan ini dan dikembangkan secara terus menerus,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unpad berpendapat bahwa keberadaan PET Center sangat penting terutama bila melihat angka prevalensi yang berkait dengan penyakit keganasan, terutama kanker. Lebih dari itu, keberadaan PET Center juga penting terkait upaya Universitas Padjadjaran untuk menjadikan Onkologi sebagai salah satu unggulan di Unpad.

Guru Besar Emeritus FK Unpad, Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN., mengatakan, keberadaan PET Center ini merupakan mimpinya sejak 15 tahun lalu. Ia melihat, Singapura yang jumlah penduduknya tidak sebanyak Indonesia sudah memiliki setidaknya 5 PET Center, dan penggunanya 80 persen adalah masyarakat Indonesia. Sementara Indonesia baru memilikinya pada 3 tahun lalu di Jakarta. PET Center di RSHS-Unpad ini merupakan pusat layanan PET yang keempat di Indonesia, dan merupakan PET Center kedua yang berada dibawah rumah sakit pemerintah.

“Dan kita berbahagia sekali karena Universitas Padjadjaran dan Rumah Sakit Hasan Sadikin dapat berkolaborasi sehingga mewujudkan adanya PET Center di Kota Bandung, dimana Departemen Kedokteran Nuklir ini merupakan departemen yang pertama di Indonesia,” ujar Prof. Johan yang merupakan ahli Kedokteran Nuklir ini.

Prof. Johan pun menjelaskan, PET bersifat 3 dimensi dan sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan metabolisme dari suatu kanker, dan sangat sensitif untuk mengukur metabolisme pada tubuh. “PET merupakan teknik kedokteran nuklir yang mempunyai peranan kunci dalam mendeteksi proses metabolik melalui pencitraan molekuler,” jelasnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: