[Unpad.ac.id, 24/08/2015] Hari ini, Senin (24/08), para mahasiswa baru mendapatkan materi mengenai 6 wawasan dasar melalui diskusi interaktif dan melakukan aleut-aleutan di kampus Unpad, Jatinangor. Kegiatan ini merupakan bagian dari acara Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad (PMB) 2015.
Enam wawasan dasar tersebut terdiri dari materi mengenai ke-Unpad-an, kesundaan, anti narkoba, anti korupsi, anti radikalisme, dan literasi informasi. Pemberian materi dilakukan perkelompok, difasilitasi oleh setiap program studi di lingkungan Unpad.
“Sebenarnya ada banyak yang perlu dipahami oleh mahasiswa baru, tapi kita ambil materi-materi pokoknya,” ungkap Koordinator Perumusan Materi 6 Wawasan Dasar untuk Mahasiswa Baru Unpad, Dr. Hery Wibowo S.Psi, MM, saat ditemui di sela kegiatan.
Dr. Hery mengungkapkan, enam wawasan dasar tersebut dipilih berdasarkan fenomena yang terjadi saat ini, juga berdasar arahan dari Dikti. “Mereka sudah dicap insan akademik. Artinya, tidak lagi bisa berpikir dengan logika-logika kosong. Tapi logika yang berdasar keilmuan,” ujar Dr. Hery.
Di materi ke-Unpad-an, para mahasiswa baru diantaranya diajarkan mengenai budaya RESPECT, meliputi Responsibility, Excellence, Scientific, Professionalism, Encouragement, Creative, dan Trust. Menurut Dr. Hery, budaya tersebut merupakan panduan perilaku. Diharapkan, para mahasiswa baru dapat berperilaku sesuai budaya yang sudah diaplikasikan di Unpad.
Selanjutnya, di materi kesundaan, para mahasiswa baru diberikan pengenalan mengenai budaya Jawa Barat. Materi ini penting terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jawa Barat. “Agar lebih mudah beradaptasi, lebih mudah diterima oleh masyarakat Jawa Barat,” ujar Dr. Hery.
Kemudian melalui materi anti narkoba, diharapkan para mahasiswa tidak menjadi korban atau pelaku dari peredaran narkoba. Sementara melalui materi mengenai literasi informasi, mahasiswa diberikan pemahaman mengenai bagamana mencari, mengutip, menggunakan, dan mempublikasikan informasi dengan benar. Dr. Hery mengungkapkan bahwa materi literasi informasi ini lebih difokuskan pada anti plagiarisme, terutama untuk terhindar dari kebiasaan asal kutip atau budaya “copy-paste”, dimana tidak menunjukan ciri sebagai insan akademis.
Berikutnya, dengan pembekalan materi anti radikalisme, mahasiswa dipersiapkan untuk tidak terpengaruh pada organisasi-organisasi yang tidak sesuai dengan idealisme bangsa. Menurut Dr. Hery, organisasi-organisasi tersebut banyak yang mencari kaum intelektual sebagai anggotanya, dan mahasiswa baru dianggap masih labil dan mudah untuk terpengaruh.
Dr. Hery pun menjelaskan, Unpad memiliki harapan dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi. Diantaranya adalah melalui upaya preventif. Dalam materi anti korupsi untuk mahasiswa baru, diberikan pemaparan mengenai upaya-upaya pemberantasan. “Misalnya contek menyontek itu adalah awal korupsi. Itu sudah diberantas sejak awal. Jadi bibit-bibitnya pun jangan sampai tumbuh,” jelasnya.
Bertindak sebagai pemateri adalah para dosen yang sudah ditunjuk oleh masing-masing program studi. Di setiap program studi, dosen memberikan materi dihadapan satu kelompok mahasiswa, yang terdiri dari 100-120 mahasiswa baru. Dr. Hery mengharapkan, setelah pemberian materi mengenai wawasan dasar ini, masing-masing program studi dapat melanjutkan materi ini pada kegiatan perkuliahan selanjutnya.
Setelah pemberian materi 6 wawasan dasar, para mahasiswa baru Unpad melakukan aleut-aleutan keliling kampus Unpad Jatinangor. Dalam perjalanannya, setiap kelompok menampilkan yel-yel, kreasi gerak, dan ekspresi yang berkaitan dengan materi diskusi interaktif, menggunakan kostum dan berbagai atribut yang berkaitan.
Setiap kelompok juga melewati panggung kehormatan di Gedung Rektorat Unpad, dan disambut oleh Rektor Unpad beserta jajarannya. “Selamat datang di Rektorat,” tutur Rektor saat menyambut salah satu kelompok aleut-aleutan.
Acara penutupan PMB kemudian dilakukan di masing-masing fakultas di Unpad, ditandai dengan pelepasan burung merpati.*
Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh