Tahun Ini, Unpad Terapkan Program Tahapan Persiapan Bersama untuk Mahasiswa Baru S-1

Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes., saat memberikan pengantar pada Lokakarya Penyusunan Learning Outcome (LO), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan Modul Tahapan Persiapan Bersama (TPB), Kamis (3/03) di Hotel Aston Primera, Bandung. (Foto oleh: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 3/03/2016] Mulai tahun akademik 2016/2017 mendatang, Universitas Padjadjaran akan menerapkan Program Tahapan Persiapan Bersama (TPB) khusus untuk mahasiswa baru jenjang Sarjana. Program ini akan diikuti mahasiswa baru dari seluruh program studi di Unpad pada semester pertama perkuliahan.

Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes., saat memberikan pengantar pada Lokakarya Penyusunan Learning Outcome (LO), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan Modul Tahapan Persiapan Bersama (TPB), Kamis (3/03) di Hotel Aston Primera, Bandung. (Foto oleh: Dadan T.)*
Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes., saat memberikan pengantar pada Lokakarya Penyusunan Learning Outcome (LO), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan Modul Tahapan Persiapan Bersama (TPB), Kamis (3/03) di Hotel Aston Primera, Bandung. (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes., mengatakan, program TPB akan mencakup tiga kegiatan, yaitu kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler berupa perkuliahan bersama pada semester I, sedangkan kegiatan ko-kurikuler mencakup pengembangan karakter dan ekstrakurikuler berupa perkuliahan olahraga, seni, dan kreativitas. Kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler akan berlangsung hingga semester II.

“TPB ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kita inginkan sesuai dengan Pola Ilmiah Pokok Unpad,” ujar Prof. Budi saat memberikan pengantar pada Lokakarya Penyusunan Learning Outcome (LO), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan Modul Tahapan Persiapan Bersama (TPB), Kamis (3/03) di Hotel Aston Primera, Bandung.

Lebih lanjut Prof. Budi menjelaskan, ada alasan mengapa penerapan TPB penting dilakukan bagi mahasiswa baru. Hal ini mengacu pada model tahapan pengembangan mahasiswa yang dikembangkan Prof. Dr. Juke Roosjati Siregar, M.Pd., Guru Besar Fakultas Psikologi Unpad, yaitu Pengenalan, Pengembangan, dan Penglepasan Mahasiswa (P3M).

Dalam metode tersebut, mahasiswa baru berada pada masa transisi antara masa SMA dengan masa mahasiswa. Prof. Juke mengategorikan mahasiswa semester I dan II berada pada tahap pengenalan, sehingga perkuliahan pun harus diarahkan pada program pengenalan diri, lingkungan, dan perguruan tinggi.

“Mahasiswa baru ini, kita harus mengantarkan mereka dari yang tadinya seorang remaja menjadi dewasa muda yang kita inginkan. Berarti kita harus betul-betul mengelola pada masa transisi ini,” papar Prof. Budi.

Prof. Budi menyoroti dua kondisi yang menjadi urgensi perencanaan TPB, yaitu kurangnya rasa ke-Unpad-an pada mahasiswa, dan masih rendahnya masa studi tepat waktu di program Sarjana. Dua kondisi tersebut seyogianya dapat ditingkatkan sedari dini, yaitu ketika sejak mahasiswa masih duduk di tingkat pertama.

Secara teknis, TPB akan menggabungkan mahasiswa baru dari seluruh program studi untuk mengikuti perkuliahan bersama. Muatan TPB pada kegiatan kurikuler akan mencakup Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Kluster, Mata Kuliah Prodi, Muatan Unpad (konsep Ilmu Alamiah Dasar [IAD] dan Ilmu Sosial Budaya Dasar [ISBD]), serta keterampilan Belajar dan Literasi Informasi (KBLI).

Menurut Prof. Budi, MKU mencakup mata kuliah yang diwajibkan negara, diantaranya Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, serta Bahasa Inggris. Setiap kelas MKU akan diisi oleh 40 – 50 mahasiswa dari seluruh program studi.

Jika rencana kuota mahasiswa baru S1 Unpad berkisar 6000 mahasiswa, maka akan ada 120 kelas MKU dengan rincian 60 kelas pagi dan 60 kelas siang. Perkuliahan yang akan diampu oleh 60 dosen ini akan dilaksanakan pada hari Senin dan Rabu.

“Nanti mahasiswa baru tersebut pada waktu keterima dia belum masuk ke prodi masing-masing, tapi akan dikelola oleh TPB selama 1 semester,” kata Prof. Budi.

Sementara MKK merupakan program perkuliahan yang disesuaikan dengan kluster keilmuan di Unpad. MKK tersebut terbagi menjadi kelompok Kesehatan, Agrokompleks, Sosiohumaniora, Sains Teknologi, serta Lingkungan dan Pembangunan. Mahasiswa baru dikelompokkan berdasarkan kluster keilmuannya dan diberikan mata kuliah yang sifatnya beririsan, atau dipelajari oleh mahasiswa di beberapa fakultas yang tergabung pada satu kluster.

Sedangkan Mata Kuliah Prodi menurut Prof. Budi merupakan mata kuliah pengenalan yang disampaikan oleh seluruh prodi. Pada mata kuliah ini, mahasiswa dikelompokkan sesuai dengan prodinya masing-masing.

Sementara pada muatan Ke-Unpad-an merupakan mata kuliah yang akan diberikan langsung oleh para Guru Besar. Pada keterampilan Belajar dan Literasi Informasi, mahasiswa diberikan keterampilan penguasaan teknologi literasi informasi selama satu semester.

“Jadi nanti setelah mahasiswa lulus TPB dan masuk ke prodi, dasar pengetahuannya sudah sama,” kata Prof. Budi.

Salah satu tim AdHoc TPB Unpad Nono Carsono, S.P., M.Sc., PhD., mengatakan, jumlah SKS untuk MKU Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan sebanyak 3 SKS, MKU Bahasa sebanyak 2 SKS, MKU IAD dan ISBD sebanyak 2 SKS, MKK sebanyak 10 – 12 SKS, KBLI sebanyak 1 SKS, serta Olahraga dan Seni sebanyak 1 SKS.

Untuk perkuliahan MKK rencananya akan dilaksanakan pada Selasa dan Kamis, sedangkan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler akan dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: