Anggota SAR Unpad Ikut Perbaiki Tali Jalur Pendakian Cartenz Pyramid Papua

Bendera Unpad yang dibawa pendaki SAR Unpad ke pegunungan Cartensz Pyramid Papua untuk memperbaiki tali pengaman jalur pendakian di sana *

[Unpad.ac.id, 29/04/2016] Dua mahasiswa anggota Unit Search and Rescue (SAR) Universitas Padjadjaran melakukan pendakian ke puncak Cartenz Pyramid di Papua, 9 – 19 April lalu. Pendakian ini dilakukan dalam rangka melakukan pergantian dan perbaikan tali pengaman jalur pendakian Cartenz Pyramid yang memiliki ketinggian 4884 mdpl.

Bendera Unpad yang dibawa pendaki SAR Unpad ke pegunungan Cartensz Pyramid Papua untuk memperbaiki tali pengaman jalur pendakian di sana *
Bendera Unpad yang dibawa pendaki SAR Unpad ke pegunungan Cartensz Pyramid Papua untuk memperbaiki tali pengaman jalur pendakian di sana *

Dua mahasiswa tersebut yaitu Bahrul Alam dan Mulyana Saputra. Mereka menjadi wakil SAR Unpad untuk melakukan pendakian memperingati Hari Kartini bersama Komunitas Outdoor Activity di salah satu puncak dari tujuh puncak tertinggi dunia tersebut. Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Bahrul dan Mulyana terpilih berdasarkan seleksi yang telah dilakukan sebelumnya.

Pergantian tali dilakukan dari Lembah Kuning di ketinggian 4.300 mdpl hingga puncak Cartenz Pyramid. Tali yang sudah terpasang sejak 1994 ini kondisinya sudah tidak layak digunakan sehingga pergantian tali harus dilakukan mengingat jalur pendakian ini menjadi salah satu jalur favorit pendaki dalam maupun luar negeri.

“Misi utama dari perjalanan ini ialah untuk mengembalikan kelayakan tersebut. Kelayakan menjadi hal yang dibutuhkan untuk keamanan,” tulis Unit SAR Unpad.

DSC_0219Tali merupakan komponen penting untuk menghubungkan rute pendakian Cartenz. Puncak tersebut dinobatkan sebagai puncak dengan biaya termahal di dunia karena sulitnya akses dan medan yang sangat terjal.

Proses pergantian tali sendiri dilakukan selama tiga hari. Selama perjalanan, camp atau tempat tim menginap berada di Lembah Kuning. Pada hari pertama, tim berangkat dari lembah Kuning untuk mengganti tali sejauh 200 meter. Kemudian di hari kedua, tim melakukan penggantian tali sekitar 300 meter hingga jembatan Terolian atau jembatan Merah Putih. Di hari ketiga tim melakukan pergantian tali hingga Celah Satu di dekat puncak. Perjalanan pun diakhiri dengan summit attck lalu kembali turun ke Lembah Kuning.

“Bagi saya sendiri, ini merupakan pencapaian tertinggi saya. Banyak orang yang ingin kesana dan mengeluarkan banyak biaya untuknya, tapi saya hanya mengandalkan kemampuan fisik dan teknik, tanpa biaya,” ujar Mulyana mengungkapkan pengalamannya.*

Rilis oleh: SAR Unpad/am

Share this: