Lebih Efisien, Formulasi Ransum Menggunakan Excel Ini Disukai Peternak

Lima mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad yang memperkenalkan formulasi ransum menggunakan Excel yang mampu menghasilkan efisiensi pemberian pakan ternak. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 14/06/2016] Kualitas ternak diantaranya sangat ditentukan oleh cukupnya nutrisi di dalam pakannya. Untuk itu, penyediaan pakan setidaknya harus mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang. Takaran nutrisi dalam campuran pakan harus diperhatikan dengan baik oleh peternak.

Lima mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad yang memperkenalkan formulasi ransum menggunakan Excel yang mampu menghasilkan efisiensi pemberian pakan ternak. (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Lima mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad yang memperkenalkan formulasi ransum menggunakan Excel yang mampu menghasilkan efisiensi pemberian pakan ternak. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tidak jarang banyak pakan mengandung nutrisi yang tidak seimbang, karena proses penghitungan takaran yang cukup rumit. Hal inilah yang ingin dikenalkan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad terkait metode formulasi ransum dengan mudah dan sederhana.

Adalah Neng Teti Rusmayanti, Mesa M, Gina Umul M, Chairunnisa, dan Intan Yanpebtinoer, mahasiswa Fapet Unpad angkatan 2013 yang mengenalkan lebih luas kepada masyarakat terkait metode ini. Metode ini merupakan teknologi yang diciptakan oleh Dosen Departemen Nutrisi Ternak dan Teknologi Pakan Fapet Unpad, Ir. Atun Budiman, M.Si.

Saat diwawancarai Humas Unpad, Senin (14/06), Neng Teti mengatakan, teknologi ini berupa simulasi penghitungan nutrisi yang terkandung di pakan. Penghitungan ini dilakukan di aplikasi populer pengolah angka, yaitu Microsoft Excell. Melalui aplikasi tersebut, peternak maupun formulator pakan dapat melakukan penghitungan secara sederhana dan mudah.

Di dalam aplikasi, Neng Teti dan temannya mengumpulkan database bahan pakan yang sering digunakan untuk ternak, lengkap dengan angka persentase kandungan yang terdapat di dalamnya, seperti angka protein kasar, serat kasar, lemak, abu, kalsium, fosfor, serta kandungan energi lainnya.

Ketika peternak atau formulator pakan hendak menghitung angka nutrisi dari bahan bakan yang akan dicampur, maka tinggal memasukkan data bahan pakan ke dalam lembar kerja penghitungan. Setelah dimasukkan akan muncul angka simulasi. Dengan formula penghitungan di Microsoft Excell, simulasi akan menentukan berapa angka kandungan nutrisi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan ternak.

“Yang kita input cuma data pakan dan angka simulasi yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan ternak. Maka, angka kandungan nutrisinya otomatis akan menyesuaikan,” kata Neng Teti.

Optimis dapat membantu para peternak, atas rekomendasi Atun, kelimanya kemudian mencoba mengaplikasikan teknologi ini kepada para peternak sapi perah di Koperasi Serba Usaha Tandangsari di Tanjungsari, Sumedang. Sampai saat ini, para anggota koperasi sangat terbantu dengan adanya teknologi ini.

Profil mahasiswa Fapet 1 -TediGina mengatakan, di koperasi tersebut sebenarnya sudah ada metode penghitungan. Namun, metode yang digunakan masih bersifat manual sehingga membuat proses penghitungan berjalan lama dan kurang akurat. Melalui teknologi tersebut, proses penghitungan akan berjalan lebih mudah, cepat, dan akurat.

Selain itu, teknologi ini juga akan menghasilkan efisiensi pemberian pakan kepada ternak. Berkat penghitungan, pemberian pakan dapat diefisiensikan sesuai dengan kebutuhan ternak. Ini akan menghemat biaya produksi peternak.

“Kalau tidak dihitung, kita tidak akan tahu kandungan nutrisinya berapa. Kalau sudah disusun akan lebih tepat sasaran,” imbuh Neng Teti.

Lebih lanjut Neng Teti mengatakan, dibanding aplikasi penghitungan pakan semisal Winfreed, atau lainnya, teknologi ini jauh lebih efisien. “Kita bisa gunakan Microsoft Excel dengan gratis, mudah, bahkan akurasinya jauh lebih tepat dari aplikasi lainnya,” kata Neng Teti.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

Share this: