Prof. Armida S. Alisjahbana, “Kampus Miliki Peran Penting Percepat Pencapaian SDGs di Indonesia”

Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana saat menyampaikan Kuliah Inaugurasi sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (25/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 25/08/2016] Untuk mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting.  Hal tersebut diyakini Guru  Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana dalam Kuliah Inaugurasi sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (25/08).

Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana saat menyampaikan Kuliah Inaugurasi sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (25/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana saat menyampaikan Kuliah Inaugurasi sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (25/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Secara garis besar peran perguruan tinggi adalah melalui Tridharma Perguruan Tinggi, sangat luas dan beragam yang dapat dikontribusikan perguruan tinggi bagi SDGs Indonesia,” kata Prof. Armida.

Seperti yang sudah pernah ia sampaikan pada pidato dies Unpad 2 tahun lalu, Prof. Armida berkeyakinan bahwa perguruan tinggi merupakan faktor kunci bagi kemajuan daya saing bangsa. Pendidikan tinggi seyogianya tidak sepenuhnya dipandang sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah, tetapi juga mengandung dimensi lain yang terkait dengan keunggulan bangsa, yaitu pengembangan ilmu pengetahuan, penemuan ilmiah, dan inovasi teknologi.

Dalam pemaparannya, Prof. Armida pun mengungkapkan sembilan usul terkait fokus area SDGs Indonesia. Usul tersebut yaitu mengakhiri kemiskinan dan ketimpangan dalam segala bentuk, pendidikan menengah universal yang berkualitas serta penguasaan Iptek dan inovasi, pelayanan kesehatan berkesinambungan yang universal, pertumbuhan ekonomi inklusif dan kesempatan kerja yang layak, infrastruktur dasar dan konektivitas, kota dan perkotaan yang berkelanjutan, memerangi perubahan iklim beserta dampaknya, konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan sumber daya alam, keanekaragaman hayati dan sumber daya laut, serta instiitusi dan tata kelola yang baik.

Selain itu, untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam  meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan  stabilitas perekonomian secara makro. Prof. Armida menyebutnya sebagai “syarat cukup”  (necessary).

Lebih dari itu, diperlukan juga “syarat perlu” (sufficient condition) untuk mencapai target SDGS. Syarat perlu tersebut meliputi sosialisasi yang masif dan membumi dari beberapa target SDGs yang spesifik (menyesuaikan pada target group yang dituju), peran aktif dan leadership dari Pemerintah Daerah sampai ke tingkat yang paling dekat dengan masyarakat, pemberdayaan masyarakat, pemberlakuan mekanisme insentif dan disinsentif, serta melakukan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.

Prof. Armida pun menyebutkan perlunya dilakukan kerja sama global untuk mempercepat pencapaian SDGs. Kerja sama global ini dilakukan tidak hanya terkait fasilitas pendanaan, tetapi juga untuk teknologi transfer, peningkatan kapasitas, dan knowledge sharing.

Pada kesempatan tersebut, Ketua AIPI Prof.  Sangkot Marzuki mengungkapkan bahwa kuliah inaugurasi merupakan tradisi AIPI yang dilakukan oleh anggota baru. Kuliah inaugurasi dilaksanakan di perguruan tinggi tempat anggota baru tersebut bernaung.

“Kuliah inaugurasi anggota baru mempunyai dua tujuan, yaitu memperkenalkan kepada masyarakat ilmiah Indonesia anggota AIPI yang baru terpilih, juga kuliah inaugurasi ini merupakan pertanggung jawaban AIPI kepada masyarakat luas pada umumnya, dan masyarakat ilmiah pada khususnya, dengan membuktikan kebenaran pilihannya,” ungkap Prof. Sangkot.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengapresiasi atas terpilihnya Prof. Armida menjadi anggota baru AIPI.  Rektor pun berkeyakinan bahwa Unpad siap berkontribusi bersama AIPI untuk kemaslahatan masyarakat.

“Dengan adanya dukungan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan ditunjuknya Prof. Armida menjadi salah satu anggota, kami optimis ke depan, Unpad juga dapat memberikan kontribusi lebih kuat lagi dalam membangun perkembangan negeri ini, dengan tetap menjaga interaksi antar bidang,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: