Mahasiswa dan Alumni Unpad Berpartisipasi pada 43rd International Association of Hydrogeologists di Perancis

Mahasiswa Fapet dan dua alumni FTG Unpad yang berpartisipasi pada 43rd International Association of Hydrogeologists di Montpellier, Perancis, 25-29 September 2016. *

[Unpad.ac.id, 21/10/2016] Mengangkat tema mengenai pengoptimalan air tanah di bidang peternakan, mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, M. Hafidzul Huda, terpilih menjadi salah satu peserta dalam 43rd International Association of Hydrogeologists di Montpellier, Perancis, 25-29 September 2016. Dalam kegiatan tersebut, Hafidzul menampilkan poster hasil penelitiannya yang berjudul “Eco – Cattle system for Groundwater Conservation in Jatinangor, West Java, Indonesia”.

Mahasiswa Fapet dan dua alumni FTG Unpad yang berpartisipasi pada 43rd International Association of Hydrogeologists di Montpellier, Perancis, 25-29 September 2016. *
Mahasiswa Fapet dan dua alumni FTG Unpad yang berpartisipasi pada 43rd International Association of Hydrogeologists di Montpellier, Perancis, 25-29 September 2016. *

“Jadi bagaimana cara mengefisienkan air untuk segala macam keperluan di peternakan,” ungkap pria yang akrab disapa Zul ini saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (20/10) kemarin.

Zul pun kemudian membuat konsep untuk menghemat air di peternakan, yaitu melalui filtrasi air limbah menggunakan teknologi nanofilter dan penampungan air hujan. Dengan melakukan filtrasi, air limbah dapat digunakan kembali untuk keperluan pembersihan kandang.

“Kalau untuk minum mungkin masih harus ada penelitian lebih lanjut,” ungkap mahasiswa Fapet Unpad angkatan 2012 ini.

Dalam penelitiannya itu, Zul lebih menekankan pada cara mengefisienkan air untuk keperluan pembersihan kandang sapi perah. Zul mengakui bahwa di peternakan sapi perah, diperlukan kandang yang bersih serta sanitasi yang baik untuk mendapatkan hasil produksi yang otpimal. Namun menurutnya, banyak peternakan yang masih boros dalam penggunaan air. Limbah air peternakan pun dibuang begitu saja dan tidak diolah lebih dahulu.

“Limbah itu langsung dibuang, dan bisa mencemari lingkungan di sekitar. Bisa mencemari air tanah juga,” kata Zul.

Dalam melakukan penelitian ini, Zul melakukan studi lebih dalam di dua peternakan sapi perah di sekitar Jatinangor. Peternakan sapi perah ini dinilai Zul memiliki permasalahan dalam pembuangan limbah.

Selain dapat menyaring kotoran hewan, filtrasi diyakini dapat membunuh bakteri sehingga air limbah aman untuk digunakan kembali. Cara ini juga dapat menghemat penggunaan air tanah hingga 70%. Adapun kotoran yang tersaring dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai pupuk kandang dan biogas.

“Intinya bagaimana menghemat penyedotan air tanah dan bagaimana mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan jika (air limbah) dibuang secara langsung,” jelas Zul.

geo-prancis2Selain Zul, dua alumni Fakultas Teknik Geologi Unpad pun ikut serta untuk mengikuti kegiatan tersebut. Mereka dalah Rifky Meisa dan Fikri Noor Azy dengan mengangkat dua tema penelitian berjudul “Infiltration Trench – As a Model for hydrogeological Artificial Recharge at Bandung City, West Java, Indonesia” dan “Groundwater Evolution and Flow Pattern Determination using Hydrogeochemical and Stable Isotopic Data of The Volcanic and Lacustrin Deposit in Bandung- Soreang Groundwater Basin, West Java, Indonesia”.

Kedepannya, Zul pun berharap dapat mengaplikasikan hasil penelitiannya tersebut. Zul ingin membuat peternakan “pintar” yang ramah lingkungan. Selain itu, ia juga berharap akan semakin banyak mahasiswa Unpad yang dapat melakukan penelitian dan dipresentasikan di ajang internasional.

“Karena banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari kita melihat budaya orang lain, juga bagaimana penulisan atau cara pembuatan jurnal internasional. Yang terpenting pengalaman sih, karena guru paling berharga kan pengalaman,” ujar Zul.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: