Unpad Raih 1 Emas dan 1 Perak pada Kejurnas Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Piala Menpora di Lampung

Anggun Suciati dan Paksi Ghifari Nurgana yang meraih prestasi pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Piala Menpora ke-VI di Unversitas Lampung, 10-16 Oktober 2016 lalu. (Foto oleh: Dadan T.)

[Unpad.ac.id, 18/10/2016] Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran berhasil meraih prestasi pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Piala Menpora ke-VI di Universitas Lampung, 10-16 Oktober 2016. Pada kejurnas tersebut, delegasi berhasil meraih 1 medali emas dan 1 medali perak.

Anggun Suciati dan Paksi Ghifari Nurgana yang meraih prestasi pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Piala Menpora ke-VI di Unversitas Lampung, 10-16 Oktober 2016 lalu. (Foto oleh: Dadan T.)
Anggun Suciati dan Paksi Ghifari Nurgana yang meraih prestasi pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Piala Menpora ke-VI di Unversitas Lampung, 10-16 Oktober 2016 lalu. (Foto oleh: Dadan T.)

Dua mahasiswa tersebut yaitu, Paksi Ghifari Nurgana (Sastra Inggris 2016) dan Anggun Suciati (Agroteknologi, 2012). Ghifa, panggilan akrab Paksi Ghifari, berhasil meraih juara pertama pada kelas tarung E putra (65 – 70 kg), sedangkan Anggun berhasil meraih juara kedua pada kelas tarung E putri (65 – 70 kg).

Ghifa meraih juara setelah memenangkan tiga pertarungan di babak penyisihan melawan tim Perguruan Tinggi Teknokrat Lampung, Universitas Islam Riau, dan Universitas Negeri Yogyakarta. Pada babak semi final, Ghifa menang pada pertarungan melawan tim Universitas Negeri Sebelas Maret. Sementara di babak final, Ghifa meraih emas setelah menang melawan tim IAIN Raden Intan Lampung dengan perolehan skor 5-0.

“Poin sah dilihat dari nilai tendangan, pukulan, dan bantingan yang kena sasaran,” ujar Ghifa saat diwawancara Humas Unpad, Selasa (18/10).

Sementara di kelas putri, Anggun berhasil melaju ke final setelah menang melawan tim Universitas Muhammadiyah Jakarta di babak semi final. Namun, Anggun harus puas meraih juara kedua di babak final setelah melawan Universitas Negeri Jakarta.

Kejurnas tersebut merupakan ajang 2 tahunan yang digelar Forum Komunikasi Mahasiswa Pencak Silat Indonesia (FKMPSI). Pada tahun ini, kejurnas tersebut diikuti oleh 401 peserta dari 68 perguruan tinggi se-Indonesia yang tergabung dalam FKMPSI. Unpad sendiri menurunkan 9 delegasi yang terdiri dari 7 delegasi di kelas tarung dan 2 delegasi di kelas seni.

Meski tidak keluar sebagai juara umum, Ghifa dan Anggun puas dengan perolehan medali yang dicapai. Ghifa sendiri bangga mampu menyumbangkan emas pertamanya bagi Unpad pada kejurnas pencak silat. Sementara Anggun juga merasa bangga atas prestasi yang telah diraihnya.

“Alhamdulillah bisa memberikan medali pertama dan terakhir untuk Unpad di tahun terakhir saya berkuliah,” ujar Anggun yang baru saja menyelesaikan studinya.

Mendalami silat rupanya memberikan banyak manfaat bagi Ghifa dan Anggun. Bagi Ghifa, silat merupakan “panggilan” jiwa yang telah tertanam dari orang tuanya. Dua orang tua Ghifa merupakan atlet dan pegiat seni bela diri asli Indonesia tersebut. Ia sendiri sudah sejak kelas 5 SD mendalami silat dan telah banyak mengikuti kejurnas pencak silat.

Salah satu prestasi Ghifa ialah mewakili Jawa Barat dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat, September lalu. “Bagi Ghifa, silat bisa melatih menahan emosi, menahan diri,” kata Ghifa.

Sementara bagi Anggun, mendalami silat menurutnya dapat menanamkan kepercayaan diri, loyalitas, dan kerja keras. Gadis asal Serang, Banten, ini juga telah mendalami pencak silat sejak SMP. “Kita juga jadi lebih bisa menjaga diri,” tambah Anggun.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

Share this: