Hasna Nur Syahidah, Wisudawan Bidikmisi yang Mendulang Sejumlah Prestasi

Hasna Nur Syahidah (Foto oleh : Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 9/02/2017] Meski sempat terkendala biaya untuk dapat melanjutkan studi ke pendidikan tinggi, tekad Hasna Nur Syahidah untuk kuliah tetap kuat. Saat ada tawaran bantuan biaya pendidikan Bidikmisi, Hasna tidak ragu memilih Program Studi Farmasi Universitas Padjadjaran sebagai pilihan pertama di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN) 2013. Kini, Hasna telah dinyatakan lulus Sarjana Farmasi dengan hasil memuaskan.

Hasna Nur Syahidah (Foto oleh : Tedi Yusup)*
Hasna Nur Syahidah (Foto oleh : Tedi Yusup)*

Hasna telah diwisuda pada pelaksanaan Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2016/2017 Sesi I di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (7/02) lalu. Perempuan kelahiran Tasikmalaya, 20 Oktober 1995 ini lulus dengan IPK 3,76 dan masa studi 3, 5 tahun.

Bagi Hasna, prestasi akademik bukanlah tujuan utamanya. Ia lebih memilih mengejar ilmu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Hasna pun berpendapat bahwa Farmasi merupakan bidang ilmu yang tepat baginya untuk didalami.

“Jujur, selama kuliah ini saya tidak mengejar nilai. Yang saya lakukan adalah saya semaksimal mungkin belajar dan yang saya kejar adalah ilmunya,” ujar Hasna saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Kamis (9/02).

Selain menjadi seorang Apoteker, sudah sejak lama Hasna juga ingin menjadi seorang pengajar. Sejak masih di bangku SMK hingga kuliah, Hasna seringkali membantu guru atau dosen untuk menjadi asisten dalam mengajar.

“Karena kita ketika membagi ilmu, maka ilmu kita ‘kan bertambah ya. Jadi ketika saya mengajarkan apa yang punya tuh saya menjadi lebih paham sama ilmu yang saya pelajari,” ujar lulusan SMK Bina Putera Nusantara  jurusan Farmasi ini.

Bukan hanya mengajar, upaya Hasna dalam mengasah kemampuan pun dilakukan dengan mengikuti berbagai kompetisi. Tahun 2016, Hasna bersama dua temannya, Abdurrahman Ridho dan Handi Purnama, meraih Juara 1 Olimpiade Farmasi Indonesia yang digelar oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta.

Hasna juga pernah terpilih untuk mempresentasikan penelitiannya di International Conference Computational for Science and Technology di Malaysia tahun 2016 lalu. Ia mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Finding New Derivatives of Chalone by Using Molecular Docking Simulation”.

“Saya ingin coba meningkatkan kapasitas diri. Kalau coba ke luar negeri kan pasti mendapatkan pengalaman baru, bertemu orang-orang baru, tempat baru. Kalau saya sih tertantang dengan hal-hal baru,” ungkap Hasna.

Dalam penelitiannya, Hasna berusaha memodifikasi gugus struktur senyawa Kalkon dari daun jambu air menggunakan metode komputasi. Senyawa ini diyakini memiliki aktivitas sebagai anti kanker payudara. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh dosen Farmasi Unpad, Muchtaridi, M.Si., PhD., Apt.

Upaya Hasna untuk meningkatkan kapasitas diri ke tingkat internasional pun tidak cukup disitu. Hasna kini tengah berupaya agar hasil penelitiannya itu dapat dimuat di jurnal internasional, Journal of Applied Pharmaceutical Science. Dengan dimuat di jurnal internasional, Hasna ingin agar hasil penelitiannya itu dapat bermanfaat lebih luas lagi.

“Ketika hal yang kita punya itu bisa bermanfaat bagi orang lebih banyak, itu kan lebih bagus,” kata Hasna.

Program Bidikmisi pun dirasa sangat membantu Hasna dalam mewujudkan keinginannya untuk menempuh pendidikan tinggi. Sebelum mengetahui Program Bidikmisi, Hasna mengaku sempat putus asa akan melanjutkan pendidikan. Hasna merupakan putri pertama dari lima bersaudara pasangan Sofyan Tsauri dan Ai Heni Iryani. Ayah Hasna bekerja di sebuah yayasan pendidikan di Tasikmalaya, dan pendapatannya dirasa tidak cukup untuk membiayai Hasna berkuliah. Menjelang lulus SMK, Hasna pun pernah melamar di sejumlah perusahaan untuk menjadi Asisten Apoteker.

“Sebenarnya saya inginnya kuliah, tapi bagaimana ya orang tua kan tidak ada biaya, ya sudah saya melamar kerja. Akhirnya saya dikasih tahu sama guru kalau ada Bidikmisi untuk yang tidak mampu. Ya sudah kata orang tua, dicoba dulu. Dan Alhamdulillah dapat pengumuman lulus,” kenang Hasna.

Kini, Hasna tengah melanjutkan studinya di Program Profesi Apoteker Unpad. Tidak cukup pendidikan Profesi, Ia pun bertekad untuk terus melanjutkan studinya. Hasna pun menginginkan agar ilmu yang ia miliki dapat lebih bermanfaat untuk masyarakat.

“Uang Bidikmisi ‘kan uang rakyat ya, berarti saya harus mengabdi untuk masyarakat. Jangan sampai (manfaatnya hanya) untuk diri sendiri. Tetapi juga kan harus buat orang banyak juga, minimal ya di sekitar kita,” ujar Hasna.

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/am

Share this: