Mulai Mei 2017, Pengajuan Borang Akreditasi Akan Berbasis Online

Pakar Teknologi Informasi ITB Beni Rio Hermanto, S.T., MM., dalam Sosialisasi Penyusunan Akreditasi Program Studi Melalui Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online di Lingkungan Unpad, yang digelar Satuan Penjaminan Mutu Unpad di Ruang Laboratorium Fakultas Ilmu Keperawatan, Jatinangor, Selasa (25/04). Sosialisasi dilakukan menjelang dioperasikannya Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) pada Mei mendatang.*

[Unpad.ac.id, 26/04/2017] Menjelang dioperasikannya Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) pada Mei mendatang, Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Padjadjaran menggelar Sosialisasi Penyusunan Akreditasi Program Studi Melalui Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online di Lingkungan Unpad, bertempat di Ruang Laboratorium Fakultas Ilmu Keperawatan, Jatinangor, Selasa (25/04).

Pakar Teknologi Informasi ITB Beni Rio Hermanto, S.T., MM., (kiri) dalam Sosialisasi Penyusunan Akreditasi Program Studi Melalui Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online di Lingkungan Unpad, yang digelar Satuan Penjaminan Mutu Unpad di Ruang Laboratorium Fakultas Ilmu Keperawatan, Jatinangor, Selasa (25/04). Sosialisasi dilakukan menjelang dioperasikannya Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) pada Mei mendatang.*

Kepala SPM Unpad Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini intinya ingin memberikan bekal kepada para peserta terkait dengan adanya perubahan akreditasi dari model konvensional ke sistem online yang akan diberlakukan BAN PT.

“Tugas SPM akan mengawal mutu, secara konten di tahun 2017 ini instrumen yang diberlakukan masih menggunakan 7 standar, belum terlihat instrumen baru disini. Oleh sebab itu kita tidak perlu khawatir dengan perubahan ini, yang berbeda hanyalah medianya,” ujar Dr. Funny dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Terkait hal tersebut, lanjut Dr. Funny, persiapan perlu dilakukan dengan menambah pengetahuan tentang bagaimana mekanisme cara mengisi konten tersebut ke dalam aplikasi SAPTO serta pemahaman penilaiannya oleh tim asesor.

Sementara itu Pakar Teknologi Informasi dari Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Institut Teknologi Bandung Beni Rio Hermanto, S.T., MM., dalam pemaparan materinya mengatakan, SAPTO merupakan sistem akreditasi yang akan mempermudah perguruan tinggi dalam menyampaikan dokumen akreditasi untuk mendapat asesmen kecukupan yang dilakukan asesor di tempat asalnya.

Jika sudah lolos, selanjutnya akan dilakukan asesmen lapangan untuk melakukan cek data yang ada dalam borang.  Dengan adanya SAPTO,  tim dari perguruan tinggi pengaju akreditasi tidak perlu pergi ke Jakarta untuk mengantarkan borang.

“Model konvensional ini akan kita ubah ke dalam sistem online dengan tidak mengubah instrumen yang masih diberlakukan sekarang, yaitu 7 standar. Untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (Buku III, Borang Institusi), Sedangkan untuk Akreditasi Program Studi (APS) terdiri dari Borang Prodi (3A),  Borang Pengelola  Fakultas (3B), Lampiran dan Evaluasi Diri,” ujar Beni.

Adapun mekanisme pengajuan akreditasi online  (APT dan APS) yaitu harus melakukan pendaftaran dan permohonan akun akses ke SAPTO terlebih dahulu. Beni mengatakan, setiap Perguruan Tinggi hanya memiliki satu akun.  SAPTO akan menggunakan beberapa data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) sebagai referensi data dalam proses pengajuan akreditasi.

Agar proses berjalan baik, program studi minimal melakukan pengecekan jumlah dosen terlebih dahulu pada data di PD Dikti. Ketentuannya, setiap prodi minimal memiliki enam dosen pengampu setiap jenjangnya, dengan jenjang pendidikan minimal S2 untuk Program Diploma dan Sarjana,  dan Doktor untuk Program Pascasarjana.  Khusus Program Doktor minimal harus memiliki dua Guru Besar.

“Jangan dibuat sesuatu yang khawatir berlebihan dengan adanya SAPTO, instrumennya sama tidak ada perubahan, yang penting bagaimana kita menyiapkan data tersebut sesuai dengan format dan standar yang telah diberlakukan BAN PT, manfaatkan sistem informasi yang sudah ada untuk memberikan suplai data,”  pungkasnya.

Kegiatan tersebut diikuti para Ketua Program Studi, Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas dan para Auditor SPM (Tenaga Kependidikan) di lingkungan Universitas Padjadjaran, serta dibuka secara resmi oleh Dr. Funny.*

 

Rillis: Wati Sukmawati (SPM Unpad)/am

Share this: