Rektor Unpad Lantik dan Kukuhkan Dua Guru Besar Baru FMIPA

[unpad.ac.id, 23/05/2017] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad melantik dan mengukuhkan  dua guru besar baru dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad, yaitu Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc dalam Bidang Ilmu Nanoteknologi dan Prof. Dr. Eng. Camellia Panatarani, M.Si., dalam Bidang Ilmu Material Science. Upacara Pelantikan dan Pengukuhan kedua Guru Besar tersebut dilakukan di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (23/05).

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad melantik dan mengukuhkan dua guru besar baru dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad, yaitu Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc dalam Bidang Ilmu Nanoteknologi dan Prof. Dr. Eng. Camellia Panatarani, M.Si dalam Bidang Ilmu Material Science. Upacara Pelantikan dan Pengukuhan kedua Guru Besar tersebut dilakukan di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (23/05). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Made membacakan pidato ilmiah yang berjudul “Sintesis dan Dispersi Partikel Nano”. Menurutnya, dengan ukuran nano, sifat unggul material dapat diperoleh, baik sifat optik, mekanik, listruk, dan magnet. Sifat-sifat unggul material nano sangat diperlukan pada berbagai bidang kajian seperti kesehatan, energi, material pakan, pupuk dan pengendali hama, pelapisan dan cat, serta masih banyak lagi.

“Dengan demikian pengembangan Iptek fokus pada bidang ilmu nanoteknologi sangatlah penting untuk mendukung daya saing industri nasional,” ujarnya.

Selama ini, kontribusi Prof. Made dalam bidang ilmu dan teknologi nano adalah dalam pengembangan metode sintesis dan dispersi (pasca sintesis) partikel  nano. Ia berpendapat bahwa sintesis dan pascasintesis sangat berkontribusi terhadap sifat akhir dari produk material yang dibuat, karena sifat material sangat dipengaruhi oleh kondisi dari pemrosesan.

“Oleh karena itu, baik sintesis maupun dispersi partikel memegang peranan penting untuk memenuhi tuntutan aplikasi baru dengan spesifikasi tertentu.” kata Prof. Made.

Beberapa penelitian yang pernah ia hasilkan diantaranya adalah sintesis dengan partikel nano ZnO dengan metode pulse combustion spray pyrolysis, rekayasa permukaan dan dispersi partikel dengan media organik untuk memperoleh sifat unggul termal dan sifat unggul optik pada material alumunium trihyroxide dan titania, rancang bangun sistem pulse combustion spray pyrolysis skala industri, rancang bangun beads mill skala lab dan skala industri, serta pembuatan pembangkit nanobubble.

Sementara itu, Prof Camellia membacakan pidato ilmiah berjudul “Riset dan Pengembangan Partikel Halus Bahan Luminisensi”. Ia mengungkapkan bahwa pengembangan bahan luminisensi telah berkontribusi dalam  teknologi pencahayaan buatan yang digunakan untuk penerangan. Teknologi lampu pendar dan Light Emitting Diode (LED) yang menggunakan luminisensi menjadi sangat fenomenal karena teknologi ini hanya membutuhkan daya listrik yang cukup kecil (1 lampu membutuhkan daya listrik sekira 5-20 watt untuk menerangi satu ruangan).

Selain untuk piranti elektronik, penggunahan bahan luminisensi juga merambah ke bidang lain seperti untuk memperjelas marka jalan saat kondisi gelap atau saat malam hari,  untuk memperjelas tampilan dalam bio-imaging, bahkan sebagai bahan untuk aksesoris dan kosmetik.

“Teknologi bahan luminisensi telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan. Sains dan teknologi bahan luminisensi memungkinkan kita untuk menciptakan teknologi baru untuk penghematan energi listrik, mengembangkan teknologi komunikasi, dan teknologi kesehatan. Riset mengenai bahan luminisensi memiliki prospek yang sangat baik untuk mendukung pengembangan material maju nasional dengan teknologi nano dalam rangka memenuhi penyediaan bahan baku berbagai keperluan aplikasi seperti untuk LED dan untuk bahan pengkontras dalam bidang biomedik,” papar Prof. Camellia.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

Share this: