Komite Etik Penelitian Kesehatan FK Unpad Kembali Meraih Pengakuan Internasional SIDCER-FERCAP

Perwakilan KEPK FK Unpad Nur Atik, dr., PhD, menerima sertifikat re-rekognisi dari Presiden Forum for Ethical Review Committees in Asia and the Western Pacific (FERCAP) Prof. Dr. Kenji Hirayama di New Delhi, India, 20 – 22 November lalu. (Foto: FK Unpad)*

[unpad.ac.id, 27/11/2017] Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran berhasil mempertahankan pengakuan internasional dari The Strategic Initiative for Developing Capacity in Ethical Review (SIDCER) – Forum for Ethical Review Committees in Asia and the Western Pacific (FERCAP), 30 Oktober lalu.

Perwakilan KEPK FK Unpad Nur Atik, dr., PhD, menerima sertifikat re-rekognisi dari Presiden Forum for Ethical Review Committees in Asia and the Western Pacific (FERCAP) Prof. Dr. Kenji Hirayama di New Delhi, India, 20 – 22 November lalu. (Foto: FK Unpad)*

Pemertahanan pengakuan tersebut diraih berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan tim survei dari beberapa komite etik anggota FERCAP di dalam maupun luar negeri beberapa waktu lalu. Tim survei berperan sebagai penilai komite etik. Layaknya akreditasi institusi lainnya, komponen penilaian yang dilakukan meliputi kualitas dari standar operasional prosedur (SOP), kualitas me-review, serta fasilitas yang ada.

Penyerahan sertifikat re-rekognisi dilakukan oleh Presiden FERCAP Prof. Dr. Kenji Hirayama kepada Sekretaris Subdivisi Uji Klinis KEPK FK Unpad Nur Atik, dr., PhD, di New Delhi, India, 20 – 22 November lalu.

Unit KEPK FK Unpad dibentuk sejak 1990 dengan nama awal Tim Etika Penelitian Kedokteran. Komite ini dibentuk sejalan dengan peningkatan jumlah riset di FK unpad, baik riset mandiri maupun riset kolaborasi dengan institusi di dalam dan luar negeri.

Lebih lanjut komite yang telah dikembangkan secara komprehensif sejak 2012 ini berperan penting dalam menjaga mutu kualitas riset di FK Unpad. Peran tersebut tidak hanya untuk melindungi hak-hak subjek penelitian, namun juga memastikan hak dan kewajiban peneliti tetap terjaga.

Komite yang saat ini diketuai Prof. Dr. Firman F. Wirakusumah, dr., Sp.OG(K), dan Sekretaris Dr. Meita Damayanti, dr., berhasil mernjadi komite etik yang terekognisi SIDCER – FERCAP, forum diskusi internasional yang juga bertugas mengevaluasi peran dan fungsi komite etik se-Asia Pasifik. Indonesia sendiri baru ada 11 komite etik yang sudah terekognisi oleh lembaga tersebut.

Komite ini tetap konsisten mendampingi etika penelitian kedokteran di Unpad dan luar Unpad. Pendampingan yang dilakukan meliputi proses review dan memberikan ethical clearance bagi protokol penelitian yang dilakukan.

Setiap tahunnya, lebih dari 1.000 protokol penelitian melalui proses review masuk ke KEPK FK Unpad. Proses pengajuan dan review saat ini sudah bersifat paperless, atau melalui laman kepk.fk.unpad.ac.id.

Melalui pengakuan ini, KEPK FK Unpad berharap dapat terus memperbaiki diri sehingga kualitas riset yang dihasilkan dapat terus meningkat.

Dalam acara penyerahan, dr. Nur Atik juga berkesempatan memaparkan presentasi berjudul “Ethical and Legal Issue Analysis of Bio-banking Development in Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran, Indonesia”. Materi ini merupakan ajang berbagai pengalaman institusi dalam hal pembentukan Bio-banking, termasuk pembahasan terkait aspek etik dan legalnya.*

Rilis: FK Unpad/am

Share this: