SKIM XV Digelar Unpad dan UKM Angkat Isu Pembangunan Berkelanjutan

[unpad.ac.id, 29/11/2017] Simposium Kebudayaan Indonesia Malaysia (SKIM) yang diprakarsai Universitas Padjadjaran dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) kembali digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (29/11) dan Kamis (30/11). Gelaran SKIM yang telah menginjak pelaksanaan ke-15 kali ini mengangkat isu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Guru besar FISIP Unpad Prof. Oekan S. Abdoellah, PhD, saat menjadi pembicara dalam Simposium Kebudayaan Indonesia Malaysia (SKIM) XV yang digelar atas kerja sama Unpad dengan Universiti Kebangsaan Malaysia, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (29/11). (Foto: Tedi Yusup)*

Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama FISIP Unpad Dr. Santoso Tri Rahardjo, M.Si., mengatakan, sebagai “tradisi akademik” yang sudah dijalankan Unpad/UKM selama lebih dari 30 tahun, tema SKIM selalu dikaitkan dengan konteks perkembangan dunia saat ini. Para akademisi diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan keilmuannya melalui berbagai publikasi ilmiah yang ditampilkan dalam SKIM.

“Kami akan kaitkan dengan bagaimana SDGs ini akan memberi maslahat, bukan untuk saat ini tetapi untuk yang akan datang,” kata Dr. Santoso.

Pelaksanaan SKIM XV mengangkat tema “Improving well being livelihood for sustainability development”. Lebih dari 150 makalah dari para akademisi multidisiplin Unpad, UKM, dan global berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Makalah tersebut akan didorong untuk terindeks di jurnal-jurnal publikasi ilmiah.

“Intinya ini bukan sekadar gelaran, tetapi kita ingin ada luaran kualitas,” ujar Dr. Santoso.

Acara SKIM XV dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., Rabu (29/11). Dalam acara pembukaan tersebut, turut hadir Timbalan Naib Canselor UKM Prof. Dr. Mohd Ekhwan Toriman, beserta pimpinan UKM.

Dalam sambutannya, Prof. Ekhwan mengapresiasi konsistensi pelaksanaan SKIM. Menurutnya, sejak pertama kali digelar pada 1985, SKIM telah banyak memberikan torehan prestasi bagi perkembangan dunia pendidikan tinggi di Indonesia dan Malaysia. “Unpad adalah salah satu universitas yang memberi peran penting bagi perkembangan UKM,” tegasnya.

Prof. Ekhwan mengatakan, naiknya peringkat UKM di tingkat global tahun ini salah satunya diraih atas banyak kerja sama internasional yang dilakukan pihaknya. Untuk itu, melalui SKIM ini pihaknya terus mendorong para peneliti UKM untuk berkontribusi memublikasikan berbagai hasil penelitiannya.

Saat ini, UKM setidaknya memiliki 21 jurnal terindeks, dengan tiga jurnal diantaranya sudah terindeks Scopus. Hal ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah publikasi internasional yang terjadi selama pelaksanaan SKIM.

Mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, acara SKIM diisi dengan sesi paralel yang terbagi menjadi lima klaster utama dan delapan subtema.  Acara SKIM juga diisi dengan pemaparan pembicara kunci, yaitu, Prof. Oekan S. Abdoellah (Unpad), Prof. Dr. Mastura Mahmud (UKM), Prof. Arief Anshory Yusuf (Unpad), Prof. Er Ah Coy (UKM), dan Prof. Michael Reed (University of Kentucky).

Dalam pelaksanaan SKIM XV, Unpad secara khusus memberikan penghargaan kepada Guru Besar Emeritus FISIP Unpad Prof. Judistira K. Garna, selaku inisiator pelaksanaan SKIM pertama kali tahun 1985. Penghargaan diberikan langsung oleh Dr. Keri Lestari kepada Prof. Judistira.*

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: