Pendidikan Perguruan Tinggi Perlu Mengarusutamakan SDGs

[unpad.ac.id, 4/04/2018] Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Bambang Brodjonegoro, menegaskan bahwa perguruan tinggi perlu terlibat aktif dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). SDGs bukan hanya program yang dijalankan pemerintah, melainkan perlu keterlibatan dari berbagai pihak.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Bambang Brodjonegoro, memberikan kuliah umum “Tantangan dan Strategi SDGs di Indonesia”, yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (4/4). (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Prof. Bambang saat memberikan kuliah umum “Tantangan dan Strategi SDGs di Indonesia”, yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (4/4). Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt.

Salah satu peran yang diharapkan dari perguruan tinggi adalah menjadi pusat unggulan serta fasilitator dan katalisator pelaksanaan SDGs. “Salah satu yang paling penting adalah bagaimana Unpad bisa membantu implementasi SDGs, paling tidak di Jawa Barat. Tentunya berangkat dari kota kabupaten sampai ke pemerintah provinsi,” kata Prof. Bambang.

Selain itu, dalam implementasi pencapaian SDGs, perguruan tinggi juga perlu ada pendalaman pengetahuan dan keilmuan. Prof. Bambang mengharapkan adanya pengarusutamaan SDGs dalam proses pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi. Setiap tujuan dari SDGs diharapkan dapat terintegrasi di kegiatan pengajaran di masing-masing bidang ilmu.

Perguruan tinggi juga diharapkan dapat mengembangkan studi kebijakan yang mendukung pelaksanaan pencapaian SDGs, serta mendukung secara akademis pengembangan berbagai indikator.

Inovasi pun diharapkan hadir dari para pakar di perguruan tinggi. “Bagaimanapun SDGs ini tidak bisa business as usual, harus ada inovasi kebijakannya,” ujar Prof. Bambang.

Prof. Bambang pun menyebutkan berbagai tantangan dihadapi pencapaian SDGs di Indonesia, seperti memastikan penerapan prinsip inklusif dan no one left behind, integrasi program seluruh pemangku kepentingan, dan menyelaraskan prioritas pemerintah dengan nonpemerintah.  Partisipasi para pihak yang dimaksud adalah peran dari pemerintah dan parlemen, akademisi dan pakar, filantropi dan pelaku usaha, serta ormas dan media.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Bambang menjelaskan bahwa prinsip universal dari SDGs adalah untuk kemajuan semua bangsa di dunia, bukan untuk suatu negara tertentu saja. Di Indonesia, program SDGs terintegrasi dalam sejumlah agenda kebijakan nasional dan daerah. Dengan mengarusutamakan SDGs pada program pemerintah, diharapkan tujuan nasional dan global dapat segera tercapai.

Sementara itu, dalam sambutannya, Dr. Keri mengatakan bahwa Unpad senantiasa mendukung pencapaian SDGs di Indonesia. SDGs Center Unpad pun telah menghasilkan sejumlah kajian dan program terkait pencapaian SDGs di Indonesia.

“Semoga kita bisa berstrategi dan kita juga bisa bersinergi dengan Kementerian PPN/Bappenas dalam rangka penguatan pencapaian SDGs untuk Indonesia,” harap Dr. Keri.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

Share this: