Mahasiswa Unpad Hasilkan Listrik dari Limbah Tahu Sumedang

[unpad.ac.id, 7/6/2018] Melakukan penelitian mengenai aplikasi Microbial Fuel Cell (MFC), mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran menemukan potensi limbah tahu sumedang menjadi sumber listrik. Penelitian tersebut dilakukan oleh Mechdi Ghazali (Geofisika 2015), Mella Sholehah P. (Biologi 2014) , dan Fadhila Soraya (Biologi 2014).

Tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran, Mechdi Ghazali (Geofisika 2015), Mella Sholehah P. (Biologi 2014), dan Fadhila Soraya (Biologi 2014), mengolah limbah tahu sumedang menjadi sumber listrik. (Foto: Tedi Yusup)*

Di Kabupaten Sumedang, Mechdi dan tim melihat produktivitas industri pembuatan tahu sumedang sangat tinggi. Menurut mereka, masih banyak produsen tahu sumedang yang berskala rumah tangga yang belum memiliki unit pengolahan limbah tahu secara baik dan benar. Limbah tahu kebanyakan langsung dibuang ke sungai sehingga terjadi ancaman bagi  lingkungan.

“Dari limbah cair tahu ini banyak mengandung bahan-bahan organik yang dapat mencemari lingkungan,” ujar Mella saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Jatinangor, Kamis (7/6).

Selain itu, melalui penelitian tersebut Mechdi dan tim juga ingin menemukan sumber energi baru terbarukan dengan memanfaatkan faktor biotik. Ketiganya melihat bahwa limbah tahu sumedang ini memiliki potensi besar untuk dijadikan sumber listrik. Berdasarkan hasil penelitian, dari 500 ml limbah tahu sumedang, dapat dihasilkan listrik 0,67 Volt.

Mella menjelaskan, MFC merupakan salah satu teknologi untuk memperoleh sumber energi listrik dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme yang ada pada substrat. Aktivitas metabolisme bakteri tersebut menghasilkan ion-ion yang dapat ditangkap oleh elektroda sehingga menghasilkan energi listrik.

Selain limbah tahu sumedang sebagai substrat utama, dalam penelitian tersebut juga menggunakan kompos dan lumpur sebagai campuran substrat. Dengan perbandingan komposisi tertentu dari ketiga substrat, dihasilkan energi listrik yang optimal.

“Dari tiga substrat itu, masing-masing mempunyai bakteri dominannya masing-masing. Setelah dicampurkan, akan menghasilkan listrik yang paling optimal,” ujar Fadhila.

Penelitian ini sendiri merupakan penelitian lanjutan yang dilakukan Mechdi dan tim terkait MFC sejak tahun 2017. Pengembangan penelitian terus dilakukan, dan telah membawa ketiganya menjuarai berbagai lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional, yaitu Juara 1 Chemistry Expo 2017 UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, Juara 2 Greeneration 2017 UPN  Veteran Yogyakarta, Juara 3 Instinct 2017 USU Medan, dan Juara 3 Geotrap 2017 Unpad.

Kali ini, penelitian difokuskan pada pemanfaatan limbah tahu sumedang dan menjadikan Mechdi dan tim sebagai salah satu tim yang lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa 2018. Dalam melakukan penelitian, kelompok ini dibimbing dosen FMIPA Unpad Dr. Cukup Mulyana.

Selain berharap dapat lolos Pimnas, ketiganya pun menginginkan penelitian ini dapat diaplikasikan untuk masyarakat. Penelitian ini pun diharapkan dapat terus dikembangkan, bahkan menjadi referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan metode tersebut.

“Kalau penelitian ini dapat bermanfaat bagi orang lain, itu menjadi harapan utama,” harap Mechdi.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

Share this: