Mahasiswa FTIP Unpad Memboyong Juara di Kompetisi Ethnic Food 2018

Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran memboyong gelar juara di kompetisi Business Model Canvas (BMC) pada ajang “Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal 2018 (Ethnic Food)” yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jabar di Trans Studio Mall, 13-16 Juli 2018. (Foto: Tedi Yusup)*

[unpad.ac.id, 17/7/2018] Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran memboyong gelar juara di kompetisi Business Model Canvas (BMC) pada ajang “Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal 2018 (Ethnic Food)” yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jabar di Trans Studio Mall, 13-16 Juli 2018.

Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran memboyong gelar juara di kompetisi Business Model Canvas (BMC) pada ajang “Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal 2018 (Ethnic Food)” yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jabar di Trans Studio Mall, Bandung, 13-16 Juli 2018. (Foto: Tedi Yusup)*

Pada kompetisi tersebut, para peserta diminta membuat video terkait BMC dari bisnis atau gagasan bisnis mereka. Selanjutnya, lima peserta terbaik diminta melakukan presentasi di hadapan juri dari kalangan akademisi, ahli gizi, dan pelaku bisnis.

“Kebetulan lima terbaiknya semuanya dari Unpad,” ungkap salah seorang mahasiswa, M. Nur Rijaldi saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (16/7).

Juara pertama diraih tim “Mangoday” yang terdiri dari M. Nur Rijaldi, Isfari Dinika, dan Gilang Purnama. Model bisnis kanvas Rijaldi dan tim dibuat berdasarkan bisnis yang mereka jalankan selama beberapa bulan terakhir, yaitu produk olahan buah mangga menjadi cemilan sehat yang dinamakan “Flat Mango”.

Diungkapkan Rijaldi, selain sehat dan enak, Flat Mango juga memiliki daya simpan lama dan ketersediaan produknya tidak bergantung pada musim mangga. Bisnis yang dijalankannya pun memiliki nilai sosial karena membantu meningkatkan taraf hidup petani mangga.

“Jadi bisa membantu kesejahteraan petani mangga yang ada di Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan. Kami membeli pure buah mangga yang mereka olah, lalu kami mixing, membuat jadi produk,” kata Rijaldi.

Sementara juara kedua diraih oleh tim “Fruit Cake”, yaitu Yunita Hasnah Devina, Reka Firwayani, dan M. Fadel Mugni. Dalam BMC yang mereka buat, tertuang ide untuk menjalankan bisnis kue sehat menggunakan buah lokal, yaitu apel, jeruk, dan mangga.

“Jadi buah itu dicampur ke adonan kue. Diatas kue juga diberi buah juga,” ungkap Yunita.

Juara ketiga diraih oleh tim “Deep Purple” yang terdiri dari Noer Addnina Z., Firman Risnayadi, dan Angie Lucita. Ada tiga produk yang digagas tim ini, yaitu permen kulit manggis, minuman biji buah manggis, dan liptint dari buah manggis.

“Kami mengembangkan diversifikasi produk berbasis manggis. Jadi bagian-bagian manggis kami buat produk, jadi tiga produk,” jelas Addnina.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

Share this: