Tiga Calon Rektor Unpad 2019-2024 Sampaikan Gagasan di Hadapan Mahasiswa

[unpad.ac.id, 25/9/2018] Tiga Calon Rektor Universitas Padjadjaran periode 2019-2024 sepakat untuk tidak membiarkan mahasiswa Unpad terpaksa putus kuliah karena tidak punya biaya. Kesepakatan ini merupakan komitmen Unpad yang sudah dijalankan dalam setiap kepemimpinan Rektornya.

Tiga Calon Rektor Universitas Padjadjaran 2019-2024, Aldrin Herwany, PhD (kiri), Prof. Atip Latipulhayat, PhD, (kedua dari kiri) dan Prof. Dr. Obsatar Sinaga,(kedua dari kanan), menyampaikan gagasan di hadapan mahasiswa Unpad di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Selasa (25/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan tiga Calon Rektor Unpad, Aldrin Herwany, PhD, Prof. Atip Latipulhayat, PhD, dan Prof. Dr. Obsatar Sinaga, saat menyampaikan sosialisasi gagasan di hadapan mahasiswa Unpad yang digelar di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Selasa (25/9).

Menurut Dr. Aldrin, Unpad harus memperhatikan kebutuhan dasar mahasiswa, yaitu akademik dan nonakademik. Kepastian untuk tetap berkuliah di Unpad merupakan sisi yang harus diperhatikan dari sudut pandang nonakademik.

Ia berpendapat, Unpad memiliki banyak aset yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis. Selain menggunakan dana universitas dan kemitraan, dana beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu bisa diperoleh dari hasil aset bisnis Unpad.

Senada dengan Dr. Aldrin, Prof. Atip juga menjamin tidak ada mahasiswa Unpad yang drop out karena masalah biaya. Pengaturan dana yang dimiliki Unpad menjadi upaya Prof. Atip dalam memberikan beasiswa kepada mahasiswa.

“Kita bisa memberikan beasiswa dari berbagai dana-dana yang dimiliki Unpad, baik itu dari pemerintah maupun lainnya. Dasar keuangannya ada,” kata Prof. Atip.

Sementara itu Prof. Obsatar berpendapat, untuk mencegah mahasiswa putus kuliah di tengah jalan perlu adanya sistem subsidi silang. Para orang tua mahasiswa yang mampu diharapkan dapat berkontribusi menyubsidi mahasiswa yang kurang mampu.

Selain itu, Prof. Obsatar juga mendorong adanya beasiswa korporat dari pihak ketiga, hasil pemanfaatan aset, hingga program beasiswa dari dana Unpad sendiri.

Dalam sosialisasi gagasan tersebut, Dr. Aldrin menyampaikan gagasan menjadikan Unpad dari perguruan tinggi riset menuju perguruan tinggi sinegi dan inovatif. Gagasan yang diangkat Prof. Atip adalah mengelaborasikan visi utama Unpad dengan Pola Ilmiah Pokok, dan budaya organisasi Unpad. Gagasan yang diangkat Prof. Obsatar adalah membangun Unpad menjadi “smart university to the world university”.*

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: