Unpad Ikut Serta dalam Konsorsium Riset Internasional RISE_SMA

Foto bersama anggota Konsorsium Riset Internasional RISE_SMA

[unpad.ac.id, 18/4/2019] Universitas Padjadjaran terpilih menjadi anggota Konsorsium Riset Internasional “Research Innovation and Staff Exchange Social Media Analytics” (RISE_SMA): for Society and Crisis Communication” periode 2019-2022 dengan dana skema Marie Sklodowska Currie Action Horizon 2020 Uni Eropa bernomor hibah 823866.

Foto bersama anggota Konsorsium Riset Internasional RISE_SMA dalam rapat kerja perdana yang bertempat di University Duisburg Essen, Gerhard-Mercartor-Haus (LR), Duisburg, Jerman, 15 – 16 April lalu.*

Unpad terpilih sebagai wakil dari negara berkembang dalam konsorsium tersebut. Tujuan dari projek riset RISE_SMA adalah menciptakan jaringan kerja sama internasional multidisiplin dari para akademisi dan praktisi di bidang media sosial untuk memberikan manfaat dan rekomendasi praktikal bagi masyarakat dan pengambil kebijakan.

Konsorsium RISE_SMA diketuai Prof. Dr. Stefan Stieglitz dari University Duisburg Essen. Projek riset RISE_SMA resmi berjalan ditandai dengan rapat kerja perdana yang bertempat di University Duisburg Essen, Gerhard-Mercartor-Haus (LR), Duisburg, Jerman, 15 – 16 April lalu.

Rapat kerja ini dihadiri oleh seluruh perwakilan anggota konsorsium. Dari Unpad, rapat kerja ini dihadiri koordinator RISE_SMA Unpad, yaitu guru besar sekaligus Ketua Pusat Studi Etnosains Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana.

Dalam rapat kerja ini, dilakukan diskusi mengenai rencana penelitian Konsorsium RISE_SMA selama 4 tahun ke depan.

Tim RISE_SMA Unpad sendiri terdiri dari Prof. Budi Nurani Ruchjana, Dr. Atje Setiawan Abdullah, MS, M.Kom. Dr. Juli Rejito dan Dr. Diah Chaerani. Tim ini tergabung dalam kelompok Academic Leadership Grant (ALG) FMIPA Unpad dengan judul “Pengembangan Model Space Time dan Aplikasinya pada Industri, Organisasi serta Lingkungan untuk Mendukung Common Goals Jawa Barat”.

Program ALG ini menyajikan paparan tentang pentingnya teknologi informasi dalam memelihara kebudayaan di era globalisasi. Penelitian dilakukan melalui pendekatan Etno-informatika dan menggunakan metode Knowledge Discovery in Database dalam Data Mining.

Pendekatan dan metode tersebut disertai kajian model secara matematis dan statistis melalui pendekatan predictive analysis, baik untuk fenomena deret waktu, fenomena spasial, maupun spatio temporal yang dapat menggambarkan fenomena nyata di lapangan terkait bagaimana upaya masyarakat dalam mengatasi berbagai krisis komunikasi.

Kegiatan lanjutan dari pertemuan tersebut adalah tim RISE_SMA Unpad diharapkan dapat mengikuti pertukaran staf pengajar selama satu bulan dengan kegiatan akademik berupa diskusi pengembangan topik sesuai materi yang telah disajikan.

Selain itu, tim juga akan melakukan kunjungan ke University Duisburg Essen, kunjungan ke Leiden University serta melaksanakan lokakarya yang bekerja sama dengan industri Virtimo di Berlin.

Aktivitas ini diharapkan dapat memperoleh purwarupa (prototype) model yang dibangun dengan disertai perangkat lunak pendukungnya, penerapan pada data di lapangan untuk penerapan Analisis Media Sosial dalam mendeskripsikan dan memodelkan krisis komunikasi yang terjadi pada masyarakat.

Tujuan akhir dari konsorsium riset ini adalah mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dalam merealisasikan pilar ke-11 pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) serta pilar riset Unpad khususnya pada pilar Keragaman Budaya dan Harmonisasi Sosial.

Target lain dari Konsorsium RISE_SMA ini bagi Tim dari Unpad adalah menjadi wadah kolaborasi dalam pelaksanaan riset internasional berbasis teknologi informasi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus merealisasikan Program Aliansi Strategis Unpad-Jawa Barat (ASUP Jabar), yang melibatkan kerja sama dengan pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat.

Anggota Konsorsium RISE_SMA ini terdiri dari University Duisburg Essen-Jerman, Leiden University-Belanda, University of Agder-Norwegia, University of Sydney-Australia, Queensland University-Australia, Unisinos-Brazil, Universitas Padjadjaran, Virtimo AG-Jerman, serta Municipality of Kristiansand-Norwegia.*

Rilis/am

Share this: