[unpad.ac.id, 23/10/2019] Ratusan mahasiswa dan alumni Universitas Padjadjaran mengikuti Sosialisasi Penerimaan CPNS Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (23/10).

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dr. Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CRMP, CGAP, menyampaikan materi seputar pembekalan dunia kerja di lingkungan Bappenas dalam acara Sosialisasi Penerimaan CPNS Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (23/10). (Foto: Arief Maulana)*

Acara ini diisi dengan materi pembekalan dunia kerja khususnya di lingkungan Bappenas oleh Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas Dr. Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CRMP, CGAP. Sosialisasi ini dimoderatori Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad Aulia Iskandarsyah, M.Psi., PhD.

Acara dibuka oleh Direktur Sumber Daya Manusia Drs. Gatot Riwi Setyanto, M.Si. Dalam sambutannya Gatot menyampaikan berbagai pihak perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Salah satunya adalah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. Acara ini pun diharapkan dapat menjadi bagian dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja.

“Semoga (acara) ini menjadi langkah yang baik, langkah awal bagi karir teman-teman semua,” harap Gatot.

Pada acara tersebut, Slamet memaparkan peran Kementerian PPN/Bappenas serta peluang kerjanya. Diungkapkan Slamet, Unpad menjadi salah satu perguruan tinggi yang lulusannya banyak bekerja di Bappenas.

Slamet juga berharap pada seleksi CPNS tahun ini ada banyak lulusan Unpad yang dapat diterima di Bappenas.

“Kesempatan karirnya terjamin pasti ya dia sebagai lembaga pemerintah, kemudian dia merupakan lembaga birokrasi dengan lingkungan akademis,” ujar Slamet.

Dijelaskan Slamet, Bappenas dikatakan memiliki lingkungan akademis karena segala keputusan yang dibuat lembaga ini harus didasari oleh basis akademik yang kuat.

“Tidak hanya birokrasi yang prosedural begitu, tetapi juga secara substantif dan absis pengetahuan akademiknya harus memadai,” tutur Slamet.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

Share this: