Unpad Tuan Rumah Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik PTNBH

[unpad.ac.id, 9/12/2019] Universitas Padjadjaran menjadi tuan rumah Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik (MSA) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang digelar di Swiss-bel Resort Dago Heritage, Bandung, Senin (9/12) dan Selasa (10/12).

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro saat menyampaikan paparan dalam Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik (MSA) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang digelar di Swiss-bel Resort Dago Heritage, Bandung, Senin (9/12). (Foto: Arief Maulana)*

Ketua Senat Akademik Unpad Prof. Oekan S. Abdoellah, M.A., PhD, mengatakan, sidang paripurna MSA PTNBH tahun ini diikuti oleh 114 delegasi dari 11 PTN BH di Indonesia. Pada tahun ini, sidang mengangkat tema “Transformasi Budaya Akademik dan Ekosistem Inovasi PTNBH untuk Kemandirian dan Daya Saing Nasional”.

“Pemilihan tema tersebut didasari atas kesadaran bahwa saat ini telah terjadi disrupsi pada berbagai sendi kehidupan yang diakibatkan perkembangan teknologi digital. Pendidikan tinggi pun tidak terlepas dari disrupsi tersebut,” papar Prof. Oekan.

Prof. Oekan menjelaskan, disrupsi pada pendidikan tinggi terjadi karena pemanfaatan teknologi digital menyebabkan siklus pengetahuan, teknologi, dan produksi semakin cepat. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan riset dan inovasi.

“Riset dan inovasi yang dilakukan pendidikan tinggi  harus sesuai dengan kebutuhan pengguna, seperti industri,. Hal tersebut menunjukkan bahwa riset tidak lagi hanya dijadikan sebagai keunggulan akademik saja tetapi riset juga harus memberikan dampak kepada para penggunanya,” ujarnya.

Karena itu, Prof. Oekan mengharapkan, sidang paripurna MSA PTNBH ini dapat menghasilkan program kerja 2020 yang mampu mewujudkan transformasi budaya akademik dan pengembangan ekosistem inovasi PTNBH untuk kemandirian dan daya saing nasional. Majelis Senat Akademik harus menjadi pelopor transformasi sistem pendidikan tinggi nasional di era disrupsi teknologi digital.

“Dengan itu, universitas sebagai institusi pendidikan tinggi tidak hanya unggul dan bersaing secara akademik di tingkat global namun juga harus memberikan kemanfaatan atau kemaslahatan bagi umat manusia di muka bumi ini,” jelasnya.

Sidang paripurna ini dihadiri langsung Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Dalam sambutannya Prof. Bambang mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan Senat Akademik PTNBH terutama dalam meningkatkan riset dan inovasi.

Sejumlah hal yang disorot antara lain, penguatan kapasitas SDM peneliti. Ia menilai, keberadaan peneliti di Indonesia masih rendah. Dengan jumlah yang minim tersebut, produktivitas riset juga masih terbilang rendah.

Rendahnya produktivitas dan keberadaan peneliti ini berdampak meluas, seperti rendahnya mobilitas SDM peneliti hingga rendahnya kapasitas dan kompetensi riset grup. Karena itu, Prof. Bambang mengharapkan agar Senat Akademik PTNBH bisa mempermudah mobilitas peneliti.

“Mobilitas ini bukan berarti pindah institusi, tetapi lebih kepada memudahkan kerja sama, jangan sampai kerja samanya hanya sebatas satu institusi saja,” kata Prof. Bambang.

Di tingkat internal, Senat Akademik juga diharapkan dapat menguatkan aktivitas riset multidisiplin. Sejumlah perguruan tinggi dinilai masih belum mempraktikkan aktivitas riset antardisiplin.

“Kita masih menganggap disiplin kita bisa menyelesaikan berbagai permasalahan dalam riset. Keinginan untuk melibatkan lintas disiplin yang masih rendah. Ini salah satu tugas dari Senat Akademik,” kata Prof. Bambang.

Dalam sidang paripurna tersebut, hadir Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud RI Prof. Dr. Ismunandar, Ketua MSA PTNBH Prof. Dr. Nachrowi, M.Sc., M.Phil, serta Wakil Rektor bidang Keuangan dan Sumber Daya Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

 

 

 

Share this: