Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE., MSIE
Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE., MSIE
Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE., MSIE

Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki dari Allah guna menutupi kebutuhan hidupnya. Bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halalan thayiban termasuk kedalam jihad di jalan Allah yang nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun Islam. Dengan demikian bekerja adalah ibadah dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia. Bekerja yang baik adalah wajib sifatnya dalam Islam.

Rasulullah, para nabi dan para sahabat adalah para profesional yang memiliki keahlian dan pekerja keras. Mereka selalu menganjurkan dan menteladani orang lain untuk mengerjakan hal yang sama. Profesi nabi Idris adalah tukang jahit dan nabi Daud adalah tukang besi pembuat senjata. Jika kita ingin mencontoh mereka maka yakinkan diri kita juga telah mempunyai profesi dan semangat bekerja keras.

Profesi yang dikembangkan di lingkungan kita seperti profesi dosen, profesi verifikator keuangan, profesi ahli hukum, profesi laboran, profesi administratur, profesi supir, dan lainnya merupakan profesi yang harus kita kerjakan untuk kemaslahatan masyakat banyak. Satu langkah setelah meyakini memiliki profesi maka wajib hukumnya kita untuk bekerja keras. InsyaAllah kita akan dilimpahkan rezeki yang halal sekaligus pahala atas ibadah pekerjaan yang kita lakukan.

Melengkapi bekerja keras dan profesional adalah praktek bersikap dan berperilaku mencontoh Rasulullah yaitu bersifat siddiq, fathonah, amanah dan tabligh agar kita diberikan keselamatan dunia dan akhirat. Sifat siddiq adalah dapat dipercaya dan jujur. Sifat fathonah adalah harus pintar. Sifat amanah adalah melaksanakan tugas yang dibebankan dan tabligh adalah mampu melakukan komunikasi yang baik.

Wujud dari kita bekerja selain mendapat rezeki halal adalah pengakuan dari lingkungan atas prestasi kerja kita. “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil dan siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza Wajalla (H.R. Ahmad).

Allah juga telah menjanjikan kita mempunyai peluang memperoleh rezeki yang luas asalkan bekerja profesional dan cerdas melalui etos kerja yang tinggi. Islam telah mengajarkan bagaimana mempraktekan etos kerja yang tinggi. Ada 4 (empat) prinsip etos kerja tinggi yang diajarkan Rasulullah seperti diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam “syu’bul Iman”.

Pertama, bekerja secara halal. Syukur Alhamdulillah kita telah memiliki pekerjaan di Unpad yang terkategorikan halal yaitu melaksanakan layanan pendidikan untuk masyarakat. Kedua, kita bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang lain apalagi menjadi benalu bagi orang lain. Makna terdalam adalah kita dilarang untuk bersifat selalu meminta imbalan diluar kemampuan lembaga tempat kita bekerja. Ketiga, bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga. Tegasnya seseorang harus mengatur rezeki yang diperoleh hasil dari memerah keringat untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya dengan menghindarkan perilaku boros. Keempat, bekerja untuk meringankan hidup tetangga. Artinya kita setelah memperoleh rezeki tidak boleh egois dan harus peduli untuk meringankan kesulitan ekonomi tetangga kita.

Bekerja secara cerdas juga memerlukan tambahan energi yang datang dari ridha Allah melalui doa untuk para kerabat kerja dan untuk lembaga Unpad sendiri. Tahukah kita akan sosok Fatimah puteri Rasulullah yang selalu rela untuk mementingkan mendoakan orang lain dibandingkan diri dan keluaganya sendiri. Apakah kita pernah mendoakan pemimpin, kerabat kerja dan kemajuan Unpad? Doa yang dilakukan dan jika malaikat mendengar maka merekapun akan mendoakan kita yang mendoakan orang lain tersebut, seperti diriwayatkan oleh HR. Muslim dan Abu Dawud, “Apabila salah seorang mendoakan saudaranya sesama muslim tanpa diketahui oleh orang yang didoakan tersebut maka para malaikat berkata ‘Amin, semoga engkau memperoleh sebagaimana yang engkau doakan itu’.

Mengukir prestasi kerja, memperoleh rezeki yang berkah serta mendoakan kemajuan lembaga InsyaAllah menjadikan kehidupan kita akan lebih baik lagi. Kita seyogyanya menjadikan Unpad sebagai rumah tempat bekerja yang menyenangkan, “Allah menjadikan untuk kamu rumah-rumah kamu sebagai tempat ketenangan.” (an-Nahl: 80).

Akhir kata, kita atau minimal saya pribadi seyogyanya selalu mencoba konsisten bekerja keras, cerdas dan profesional sehingga arus rezeki menjadi lapang dan luas serta selalu berdoa Unpad semakin maju sehingga tambahan rezeki Unpad akan mengalir kepada kita semua. Aamiin.

Rina Indiastuti

 

Hikmah Ramadan sebelumnya:

Share this: