Perawat pun Bisa Menjadi Seorang Entrepreneur

Rina Wahyuni AMK (kiri) saat menjadi pembicara pada seminar dan workshop “The Real Nursepreneur 2012”, Sabtu (15/09).*

[unpad.ac.id, 15/09/2012] Jumlah lulusan perawat setiap waktu terus meningkat. Namun, seringkali tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang meningkat. Oleh karena itu, penting bagi seorang lulusan perawat untuk dibekali mengenai enterpreneurship. Hal tersebut bertujuan untuk mengubah perspektif seorang lulusan perawat mengenai prospek perawat yang selama ini terfokus pada pelayanan dan pendidikan kesehatan saja.

Rina Wahyuni AMK (kiri) saat menjadi pembicara pada seminar dan workshop “The Real Nursepreneur 2012”, Sabtu (15/09).*

Untuk itu, Departemen Keuangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Unpad menggelar seminar dan workshopThe Real Nursepreneur 2012” dengan tema Improving Nursing Skills to be Nursing Nursepreneur. Seminar dan workshop ini digelar pada Sabtu (15/09) dan bertempat di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Lantai 6, Jalan Eijkman No. 38, Bandung. Ada tiga pembicara dalam seminar ini, yakni Rina Wahyuni AMK, pembicara yang juga pemilik “Rachel House” Home Care, Dansah Widansah, S.Kp., pelopor Home Care pertama di Indonesia serta pemilik perusahaan suplier alat-alat kesehatan, dan Muhammad N. Ichsan.

Entrepreneur bukan hanya berbicara tentang bisnis. Di dalam ilmu keperawatan, Entrepreneur adalah bagaimana membuat perawat menjadi lebih baik dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain,” jelas Pembantu Dekan III FIK Unpad, Hana Rizmadewi Agustina, S.Kp., M.N., saat membuka kegiatan tersebut.

Beberapa bentuk entrepreneurship dalam bidang keperawatan yang dijelaskan dalam seminar kali ini ialah Palliative Care/Home Care. Menurut Rina, Palliative Care adalah layanan pelayanan untuk melindungi dan mengurangi penderitaan atau gejala yang dialami seorang pasien. Banyak orang berpikir, apabila seorang pasien mendapatkan layanan paliatif, itu artinya pasien tersebut memiliki harapan hidup yang tipis.

“Pada dasarnya asuhan paliatif ialah mengintegrasikan aspek psikologi dan spiritual dalam asuhan pasien agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan tersebut dapat secara positif memngaruhi kondisi pasien,” ujar Rina.

Yayasan Rachel House sendiri menurut Rina adalah salah satu organisasi nirlaba yang memberikan asuhan paliatif rawat rumah kepada anak dengan tidak dipungut biaya. Kriteria pasien yang diberikan asuhan ialah pasien dengan rentang umur 0-18 tahun, berlatar ekonomi lemah, serta dengan kondisi yang mengancam jiwa, seperti pasien penderita kanker atau HIV/AIDS.

“Ini yang menjadi tantangan bagi teman-teman semuanya. Selama ini asuhan paliatif biasanya difokuskan kepada pasien penderita kanker dan HIV. Ke depan, teman-teman bisa mengembangkan layanan ini kepada pasien penderita jantung atau penyakit lain yang memiliki pelayanan khusus,” kata Rina.

Senada dengan Rina, Dansah pun mengungkapkan bahwa Home Care sendiri adalah bentuk pelayanan kesehatan dengan visi yang homy dan friendly, sehingga pasien dianggap sebagai teman. Dansah sendiri ialah pelopor Home Care dengan mendirikan Care Centre, suatu lembaga yang bergerak dalam bidang healthy, dan healing support dimana manajemen dalam Sumber Daya Manusianya adalah inti bisnisnya.

“Melalui Home Care, lulusan keperawatan tidak hanya berfokus pada pelayanan dan pendidikan saja,” tegas Dansah.

Selain seminar yang diikuti oleh 176 peserta dari berbagai sekolah kesehatan, acara ini juga diisi oleh workshopWorkshop sendiri diikuti oleh 145 peserta yang dibagi ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok membuat sebuah Bussines Care Plan, yakni bagaimana peserta ditantang untuk mengembangkan ide entrepreneur yang dapat mengembangkan praktik keperawatan.

Ditemui di sela-sela acara, Widya Indah Pratiwi, Ketua Pelaksana dari kegiatan ini mengungkapkan harapannya tentang kegiatan Nursepreneur ini. “Diharapkan kegiatan ini dapat lebih membuka wawasan serta melatih krativitas peserta agar perawat yang akan sukses di bidang entrepreneur,” ujar Widya.*

Laporan oleh: Arief Maulana/mar*

Share this: