Dr. A. Fauzi Yahya, Sp.JP(K)., FIHA., saat memaparkan bahaya penyakit jantung ke hadapan anggota Dharma Wanita Persatuan Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id,12/02/2013] Waspadalah! gejala penyakit jantung seringkali tidak dipedulikan oleh para penderitanya. Kebanyakan dari mereka menganggap gejala penyakit jantung hanyalah gejala masuk angin biasa, seperti rasa nyeri di dada, atau keluarnya keringat dingin di dahi. Penyakit jantung seringkali menjadi pembunuh nomor satu yang tidak disadari sebelumnya oleh para penderita.

Dr. A. Fauzi Yahya, Sp.JP(K)., FIHA., saat memaparkan bahaya penyakit jantung ke hadapan anggota Dharma Wanita Persatuan Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Ahli Intervensi Jantung pada Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Unpad, Dr. A. Fauzi Yahya, Sp.JP(K)., FIHA., mengatakan, tidak jarang orang Indonesia terkena gejala sakit jantung tapi menganggapnya hanya masuk angin biasa.

“Seringkali penderita jantung mengatakan sebelumnya tidak pernah ada keluhan sakit dan tidak pernah dirawat sebelumnya. Baru ketika masuk ke rumah sakit baru ketahuan bahwa dia terkena serangan jantung,” ujar Fauzi saat menjadi pembicara dalam seminar yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan Unpad, Selasa (12/02) di ruang Dharma Wanita Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

Fauzi menjelaskan, organ jantung adalah organ tercanggih yang diberikan Tuhan kepada manusia. Organ yang berukuran sebesar kepalan tangan ini memiliki komponen-komponen yang memungkinkan dapat berdetak, memompa darah, dan mengalirkannya kembali ke seluruh tubuh.

Apabila organ jantung tersebut mengalami masalah, Fauzi menjelaskan bahwa jantung akan berusaha mengatasinya sendiri dengan cara mengeluarkan sinyal-sinyal yang dirasakan oleh penderita. Sinyal-sinyal tersebut yaitu nyeri di dada bagian tengah yang dapat menjalar ke lengan, rahang, dan punggung, leher yang terasa seperti dicekik, keluarnya keringat dingin, hingga sesak napas.

Namun, seringkali penderitanya sendiri tidak peduli terhadap sinyal tersebut. Ketika sinyal tersebut berubah menjadi serangan yang fatal, barulah mereka sadar telah terkena penyakit jantung.“Tidak heran apabila banyak penderita bilang ‘tidak pernah dirawat sebelumnya’ sebab, ada sinyal kompensasi yang selalu diacuhkan oleh penderita,” imbuh Fauzi.

Mengenai penyakit jantung, Fauzi mengungkapkan, ada beberapa jenis penyakit jantung, yaitu: penyakit katup jantung, penyakit listrik jantung, penyakit otot jantung, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, penyakit infeksi jantung, penyakit tumor jantung, jantung hipertensi, serta penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner sendiri merupakan kasus penyakit jantung yang paling banyak ditemukan.

Fauzi sendiri mengimbau kepada para peserta seminar untuk segera melakukan deteksi dan pemeriksaan segera. “Apabila muncul gejal-gejala tersebut, segera deteksi dan bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan yang ideal,” ujarnya.

Sementara itu, penyakit jantung sendiri sebenarnya bisa dicegah sedari dini. Cara efektif yang bisa dilakukan ialah kenali diri sendiri. Jangan anggap remeh keluhan-keluhan yang terasa. “Hal lain ialah dengan menjaga pola hidup, yakni atur pola makan, emosi yang terkontrol, serta perbanyak aktivitas fisik seperti olahraga,” pungkasnya. *

Laporan oleh: Maulana / eh *

Share this: