P3GA LPPM Unpad Bantu Korban Bencana Longsor Cililin Kabupaten Bandung

P3GA LPPM Unpad menghibur anak-anak di lokasi bencana longsor Cililin Kab. Bandung (Foto: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 22/04/2013] Sejumlah anak-anak bernyanyi riang di lokasi pengungsian di Pondok Pesantren Al Ma’ruf, Kampung Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (20/04) lalu. Tidak ada gurat kesedihan di wajah mereka meskipun bencana longsor telah mengubur rumah-rumah mereka di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Cililin pada akhir Maret lalu.

P3GA LPPM Unpad menghibur anak-anak di lokasi bencana longsor Cililin Kab. Bandung (Foto: Tedi Yusup)*

Dipandu oleh rombongan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gender dan Anak (P3GA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unpad, mereka bernyanyi beberapa lagu seperti, Balonku, Pelangi, dan Bintang Kecil. Selain bernyanyi, mereka pun menggambar bersama dan diberi hadiah berupa satu set pensil gambar serta pasta dan sikat gigi dari P3GA LPPM Unpad.

Maulana (5), salah satu anak korban bencana yang menewaskan 18 jiwa tersebut, sangat senang menerima hadiah yang diberikan oleh P3GA LPPM Unpad. Dengan malu-malu ia menuturkan, pensil gambar tersebut akan digunakannya untuk pelajaran menggambar di sekolah, kelak ketika ia telah dapat bersekolah kembali.

“Senang rasanya lihat anak-anak itu tertawa riang meskipun baru saja ditimpa bencana. Mereka juga sangat welcome terhadap kita,” ujar Nindy Metha Mayangswari, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad yang ikut dalam rombongan P3GA LPPM Unpad.

Memberikan semangat kepada anak-anak korban bencana merupakan sasaran utama dari kegiatan bakti sosial P3GA LPPM Unpad kali ini. Memperingati Hari Kartini yang jatuh tanggal 20 April, kegiatan tersebut bertema “Dengan Semangat Kartini, Kita Dukung Anak-anak di Daerah Bencana Tetap Bersekolah dengan Penuh Semangat”.

Menurut Ketua P3GA LPPM Unpad, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., anak-anak korban bencana sangat rentan dengan traumatik yang mendalam pasca mengalami musibah. Oleh karena itu, anak-anak tersebut perlu diberikan semangat dengan cara membebaskan anak-anak untuk berekspresi melalui media gambar.

“Kita tidak ingin anak-anak tersebut menjadi terhambat bersekolah akibat bencana. Kita pun mencoba membebaskan anak-anak untuk mengekspresikan apa yang dilihat dan dialami melalui menggambar. Saya lihat mereka sangat senang sekali,” ungkapnya.

Melalui kegiatan tersebut, Dr. Nina berharap anak-anak tersebut dapat tetap melanjutkan pendidikan untuk menggapai cita-cita meskipun sempat terbentur dengan bencana. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan bentuk Tridharma Unpad kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang terkena bencana alam.

Selain menghibur anak-anak, bakti sosial yang juga dihimpun dari sumbangan para warga RW 007 Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying, Bandung ini juga dilakukan pengobatan gratis, pemeriksaan dan pengobatan gigi, serta pemberian 100 sembako dan pakaian layak pakai kepada korban bencana alam.

“Untuk pemberian sembako dan pakaian layak pakai, kita berkoordinasi dengan Posko Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Kabupaten Bandung Barat. Mereka yang akan mendistribusikan sembako tersebut kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Dr. Nina.

Salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang berasal dari Malaysia, Priscilla Naidu, mengungkapkan pengalamannya. “Saya sangat senang bisa berkontribusi dalam bakti sosial kali ini, penduduknya sangat welcome, dan tidak membedakan bahwa saya dari negara apa,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

Share this: