Dr. H. Fahmy Lukman, MHum., Jadi Atase Pendidikan KBRI Cairo

Dr. H. Fahmy Lukman, MHum. (Foto: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 17/05/2013] Dosen Sastra dan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad, Dr. H. Fahmy Lukman, MHum., memperoleh tanggung jawab baru sebagai Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Cairo, Mesir. Amanat tersebut mulai dilaksanakan sejak 10 April 2013 saat Dr. Fahmy melakukan serah terima dengan pejabat sebelumnya, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum.

Dr. H. Fahmy Lukman, MHum. (Foto: Tedi Yusup)*

“Ini merupakan bagian dari proses diplomasi yang dilakukan pemerintah dalam melindungi dan melayani masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri. Pendidikan adalah bagian dari proses diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah, selain bidang politik, ekonomi, perdagangan, dan lainnya,” ujar Dr. Fahmy.

Lebih lanjut Dr. Fahmy mengatakan, tugas dari seorang atase pendidikan adalah pelayanan prima dalam bidang pendidikan bagi masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri. Dari visi tersebut, tersusun misi atase pendidikan yang antara lain meliputi pelayanan prima dalam bidang pendidikan, meningkatkan hubungan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Mesir, memantau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membina masyarakat Indonesia yang sedang belajar di Mesir, serta mempromosikan Bahasa Indonesia di Mesir.

“Hal penting saat ini adalah menindaklanjuti berbagai kerjasama yang telah dibangun oleh berbagai universitas di tanah air dengan universitas di Mesir dalam langkah nyata, implementatif dan inovatif. Memorandum of Understanding tidak boleh hanya sekadar di atas kertas,” ujar Dr. Fahmy.

Contoh hal konkrit yang dilakukan belum lama ini adalah Seminar Internasional tentang Studi Naratif dalam Kepenulisan Modern yang dihadiri penyair terkenal Indonesia, Taufik Ismail. Dr. Fahmy menceritakan, pada acara tersebut penampilan Taufik Ismail memperoleh sambutan luar biasa, bahkan disejajarkan dengan penyair Arab Syauqi Bik. Syair-syair yang diterjemahkan ke Bahasa Arab itu juga mampu membuat para sastrawan mencucurkan air mata.

“Aktivitas lain adalah mengirimkan pertukaran mahasiswa Indonesia ke Universitas Suez Canal Mesir. Dari Unpad, insya Allah ada 5 mahasiswa Sastra dan Bahasa Arab yang akan dikirim ke Mesir. Sebaliknya, akan ada juga dharmasiswa dan beasiswa bagi mahasiswa Mesir untuk belajar ke Indonesia melalui beasiswa Kemitraan Negara Berkembang,” jelas Dr. Fahmy.

Kepada keluarga besar Unpad, Dr. Fahmy menyampaikan bahwa apa yang saat ini kita raih merupakan “batu loncatan” untuk menggapai taraf kemajuan yang lebih tinggi lagi. Untuk itu, kerja sama dengan seluruh civitas akademika menjadi penting untuk digalang.

“Dalam pepatah Sunda ada istilah ‘silih asah, silih asih, silih asuh’. Bisa juga ditambahkan dengan ‘silih geuingkeun’ yang dalam bahasa agama adalah adalah tawaa shaubil haq wa tawaa shaubish shabar, wa tawaa shaubil marhamah atau saling menasehati dalam menegakkan yang benar, dengan penuh kesabaran, dan dengan jalinan kasih sayang,” ujar Dr. Fahmy.

Khusus untuk rekan-rekan di Sastra dan Bahasa Arab FIB Unpad, Dr. Fahmy pun berpesan agar mereka yakin bahwa program studi yang saat ini ditekuni merupakan program studi yang sangat penting karena bahasa merupakan media strategis dalam memahami berbagai hal yang terdapat di masyarakat dan negara, khususnya kawasan Timur Tengah.  *

Laporan oleh: Erman /am*

Share this: