Mangasa Catat Prestasi Best Presentation pada Short-Stay Training Program di University of Tsukuba

Mangasa Paruhum Lumbantobing saat menerima penghargaan pada “Short-Stay Training Program for Vietnamese & Indonesian Students” di University of Tsukuba, Jepang *

[Unpad.ac.id, 27/02/2014] Mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad, Mangasa Paruhum Lumbantobing, mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih Best Presentation Award pada ajang “Short-Stay Training Program for Vietnamese & Indonesian Students” di University of Tsukuba, Jepang pada 17 – 21 Februari 2014 lalu.

Mangasa Paruhum Lumbantobing saat menerima penghargaan pada “Short-Stay Training Program for Vietnamese & Indonesian Students” di University of Tsukuba, Jepang *
Mangasa Paruhum Lumbantobing saat menerima penghargaan pada “Short-Stay Training Program for Vietnamese & Indonesian Students” di University of Tsukuba, Jepang *

Gelar tersebut diperolehnya setelah mempresentasikan penelitian yang berjudul “Effect of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in the Subsoil and Compost on Oil Palm Seed Growth” di hadapan para juri dan peserta lain yang merupakan mahasiswa sarjana dan magister dari Vietnam dan Jepang. Penelitian yang dipresentasikannya adalah penelitian skripsi yang saat ini sedang dikerjakannya.

“Pada saat itu, ada 3 aspek penilaian, yaitu easy to understand, speech, dan power point, dengan waktu presentasi dan tanya jawab maksimal 15 menit,” ungkap Mangasa di ruang Humas Unpad Jatinangor, Rabu (26/02).

Dari ketiga aspek penilaian, Mangasa ternyata memperoleh poin tertinggi dari masing-masing aspek, yakni rata-rata 90. Bahkan, peserta lain yang merupakan mahasiswa master course dari Jepang nilainya masih di bawah Mangasa. Padahal, diakui Mangasa, rasa nervous dan takut sempat menghantuinya mengingat presentasi yang dilakukan bukanlah presentasi sembarangan.

“Waktu itu saya kebagian urutan ke-5. Saya ingat, 4 peserta sebelumnya sangat membosankan, takutnya saya kena imbasnya,” kenangnya.

Mangasa pun mencoba mengalahkan ketakutan tersebut. Tidak disangka, antusiasme audiens terhadap presentasinya bagus, dibuktikan dengan banyak pertanyaan yang diajukan. Berbekal presentasi yang mudah disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, ia pun meraih poin terbaik.

Jiper (takut) itu pasti ada, melihat presentasi penelitian peserta lain yang lebih hebat. Tapi saya percaya diri saja, bagaimana kita presentasi yang gampang, orang lain mengerti, dan pembahasan kita mengena,” tutur Mangasa.

Implikasi dari prestasinya, Mangasa pun mendapat tawaran untuk ikut meneliti di laboratorium Tsukuba University oleh guru besar yang menjadi juri pada ajang tersebut. Takhanya itu, ia juga mendapat tawaran untuk meneruskan studi di Jepang dengan biaya yang ditanggung oleh mereka. “Itulah target saya ke depan, dan saya ingin mengejar kelulusan di Unpad dahulu,” ujar Mangasa.

Nah, bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri itu? Mangasa selalu yakin, anak Indonesia, khususnya Unpad, memiliki “taring” di dunia internasional. Sayangnya, kemampuan tersebut belum didukung oleh mental yang baik sehingga acapkali mereka sering takut dan menyerah duluan sebelum kompetisi dimulai.

“Sadari bahwa Anda bisa, dan bahkan lebih bisa dari lawan Anda. Ketakutan hanya akan membuat segala sesuatu 5 kali lebih susah,” kata Mangasa mantap.

Selain Mangasa, ada 4 delegasi Unpad lain yang ikut dalam ajang tersebut, yakni Rangga Jiwa Wibawa, Arvitta Oktapiana, Riski Gusri Utami, dan Yuslina Nur Muliani, yang semuanya juga dari Faperta Unpad, serta Dr. Ir. Noor Istifadah, yang ikut menjadi juri di ajang tersebut.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

Share this: