Manfaatkan Kacang Koro Pedang, Mahasiswa FTIP Unpad Buat Minuman Sinbiotik Antikolesterol

[Unpad.ac.id, 29/09/2015] Empat mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad, berhasil melakukan pengujian efektivitas minuman sinbiotik kacang koro pedang yang berpotensi sebagai antikolesterol. Hasil penelitian ini berhasil meloloskan mereka menjadi salah satu tim peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Universitas Halu Oleo Kendari, 5-9 Oktober 2015 mendatang.

Tim Kacang Koro Pedang, kiri ke kanan: Lukman, Silvia, Hera, Bongsu (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Tim Kacang Koro Pedang, kiri ke kanan: Lukman, Sylvia Harnah, Hera Liana, Bongsu Simanjuntak (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM – PE) berjudul “Pengujian Efektivitas Serbuk Minuman Sinbiotik Kacang Koro Pedang Hasil Freeze Drying dalam Peningkatan Kolesterol” ini merupakan karya penelitian dari Hera Liana, Sylvia Harnah, Bongsu Simanjuntak, dan Lukman, dibawah bimbingan Nandi Sukri, S.Psi.,M.Si.

“Kacang koro sendiri pemanfaatannya masih sangat sedikit di Indonesia. Padahal kacang koro itu salah satu bahan pangan lokal yang berpotensi, dan juga budi dayanya sudah banyak di Indonesia,” ungkap Hera saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Dengan membuat produk pangan berupa minuman dari kacang koro pedang , diharapkan bisa meningkatkan daya guna dari kacang koro itu sendiri. Melalui penelitiannya ini, mereka berupaya untuk dapat memberikan pilihan dalam pengolahan kacang koro yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Kacang koro pedang memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah dapat dibudidaya dengan mudah dan memiliki serat tinggi. Dengan menjadikannya sebagai minuman sinbiotik, dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang menginginkan minuman sehat namun rendah lemak hewani.

Hera dan tim menjelaskan, minuman sinbiotik ini sangat baik untuk kesehatan, diantaranya adalah untuk memperlancar pencernaan dan sebagai anti kolesterol. Sinbiotik merupakan gabungan dari probiotik (mengandung bakteri baik) dan prebiotik (mengandung nutrisi bagi si bakteri baik).

“Karena kacang koro pedang itu sendiri telah mengandung serat. Nah serat inlah yang tergolong sebagai prebiotik. Ketika kita tambahkan starter, nanti mereka itu akan bersatu antara probiotik dari starter dan prebiotik dari sari kacang koronya, menjadi sinbiotik,” jelas Bongsu.

kacangkoro2Agar memiliki umur penyimpanan yang lebih panjang, tim ini pun mengolah minuman ini menjadi serbuk. Dalam proses pengeringan, mereka menggunakan freeze dryer, dimana minuman dibekukan hingga kering. Proses pengeringan ini pun menjadi nilai unggul tersendiri dari minuman ini, karena minuman serbuk yang saat ini beredar lebih banyak melalui pemanasan.

“Kalau pakai panas dia rusak kan, bahan-bahannya, bakterinya rusak. Tapi kalau ini kan pengeringan beku. Jadi dia itu enggak akan rusak bakteri maupun sifat –sifatnya,” jelas Hera.

Mereka pun berharap penelitian yang mereka lakukan ini dapat terus dikembangkan, terutama ada pengujian minuman ini secara in vivo. Selain itu, diharapkan kedepannya minuman ini dapat berkembang ke arah komersil.

Untuk berlaga di Pimnas ke- 28 mendatang, mereka pun mengaku sudah mempersiapkan diri. Hera dan tim juga bertekad untuk berusaha semaksimal mungkin agar dapat mengharumkan nama almamater. “Yang pasti bisa bikin Unpad bangga. Bisa kasih yang terbaik,” harap Hera.*

Poster_Hera Liana_PKMP_Universitas Padjadjaran

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: