Tingkatkan Kemampuan Diri, PSM Unpad Gelar Resital Metamorphvoca

Penampilan salah satu personil PSM Unpad pada Resital Metamorphvoca di Bale Rumawat Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung (Foto oleh: PSM Unpad)*

[Unpad.ac.id, 8/09/2015] Semakin eksis di dunia tarik suara, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpad terus mengasah kemampuannya. Kemampuan tersebut bukan hanya untuk penampilan kelompok, namun setiap anggota juga harus mengasah kemampuan bernyanyi secara solo.

Penampilan salah satu personil PSM Unpad pada Resital Metamorphvoca di Bale Rumawat Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung (Foto oleh: PSM Unpad)*
Penampilan salah satu personil PSM Unpad pada Resital Metamorphvoca di Bale Rumawat Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung (Foto oleh: PSM Unpad)*

Guna mengasah kemampuan tersebut digelarlah pertunjukan resital vokal bertajuk “Metamorphvoca” di Bale Rumawat Unpad, Jln. Dipati Ukur No.35, Senin (7/09) malam dengan menampilkan lagu-lagu klasik yang dinyanyikan secara solo oleh penyanyi PSM Unpad.

Fernandes, ketua pelaksana resital “Metamorphvoca” mengatakan, selain mengasah kemampuan bernyanyi, resital ini juga bertujuan meningkatkan kepercayaan diri para penyanyi. Jika biasanya penyanyi tampil secara berkelompok, maka pada resital ini panggung hanya milik penyanyi dan pianis.

Lebih lanjut mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi ini mengatakan, pemilihan nama “Metamorphvoca” terinspirasi dari proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu. Berawal dari ulat kecil dengan banyak keterbatasan yang ditempa dalam kepompong dan akhirnya keluar menjadi kupu-kupu yang indah dan dikagumi banyak mata.

“Begitulah kami menganalogikan penyanyi resital dalam mengasah kemampuan vokal dari yang penuh keterbatasan hingga mampu menampilkan teknik olah vokal yang lebih matang,” kata Fernandes.

Pertunjukan resital ini terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama menampilkan komposisi Ferne, Flow my Tears, O Cesatte di Piagarmi, Verborgenheit, Tantum Ergo Op.55, Sento nel Core, Abendempfidung, Dove Sei?, Fruhlingsglaube, I Attempt from Love Sickness, Pilgerspruch, A nightingale Sang in Berkley Square, dan Per la Gloria d’adorarvi.

Sementara pada sesi kedua menampilkan komposisi The Ash Groove, Blonde’s Lied, O Come O Come My Dearest,Love’s Old Sweet Song, Au Bord de Leau, By the Light of Silver Moon, Se i Miei Sospiri, Widmung, Gita Malam, The Cross of Calvary, Gavotte, dan Le Violette.

Para penyanyi yang tampil merupakan penyanyi tenor, bass, sopranos, dan alto di PSM Unpad. Mereka merupakan mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 Tampil pula pianis unggulan PSM Unpad, yakni Hensen Wiguna, Zsaskia Shabrina, Rinela Agrippina, Dhiyani Nindya Pratiwi, dan Raihana Daisy Adiwiria.

Para pelatih PSM Unpad juga unjuk kemampuan. Komposisi “Dalam Doaku”, sebuah musikalisasi puisi Penyair Sapardi Djoko Damono dengan komposer Ananda Sukarlan menjadi penutup resital. Komposisi ini dengan apik dinyanyikan oleh Miryam Wedyaswari dan Yoga Pranata.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: