FEB Unpad-Bank Indonesia Luncurkan Buku Digital di Aplikasi Google Play

[unpad.ac.id, 24/05/2017] Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Barat meluncurkan program buku digital di Google Play.  Buku digital tersebut merupakan kumpulan buku yang ditulis oleh sejumlah dosen FEB Unpad dan staf di lingkungan Bank Indonesia.

Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Yudi Azis, M.T., PhD(kanan) didampingi Kepala Grup Perwakilan Wilayah BI Jabar Ismet Inono saat memukul gong tanda peluncuran simbolis Buku Digital FEB Unpad-Bank Indonesia di Aplikasi Google Play di Ruang Peprustakaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Jabar, Bandung, Rabu (24/05). (Foto: Arief Maulana)*

Peluncuran tersebut secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Grup Perwakilan Wilayah BI Jabar Ismet Inono, bersama Wakil Dekan I FEB Unpad Mohamad Fahmi, M.T., PhD, dan Wakil Dekan II FEB Unpad Yudi Azis, M.T., PhD di Gedung Bank Indonesia KPW Jabar, Jalan Braga No. 108, Bandung, Rabu (24/05).

Dalam sambutannya Yudi Azis mengungkapkan, peluncuran program buku digital ini sebagai bagian dari peringatan 60 tahun FEB Unpad. Mengusung tema Dies Natalis “preserving tradition, creating legacy, and writing history”, program digitalisasi buku ini merupakan kelanjutan dari upaya pengelolaan arsip berbasis teknologi informasi yang sudah diluncurkan pada Jumat (18/05) lalu.

Semangat digitalisasi ini kemudian didukung penuh oleh mitra Bank Indonesia Jabar dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unpad. Beberapa buku karya sejumlah dosen FEB Unpad dilakukan digitalisasi dengan bantuan IKA Unpad. Pihak BI pun melakukan digitalisasi koleksi buku karya para staf yang berada di perpustakaan BI Jabar.

Selanjutnya, buku digital tersebut kemudian disimpan di aplikasi Google Play Books dan dapat diunduh oleh masyarakat. Yudi mengatakan, koleksi buku yang sudah ada di Google ini merupakan pemicu bagi para dosen lainnya untuk menulis buku. “Nantinya diharapkan banyak pengembangan untuk akselerasi database di Google,” kata Yudi.

Pemilihan upaya digitalisasi buku ini didasarkan pada semakin meningkatnya peran teknologi informasi di masyarakat. Namun, perkembangan teknologi informasi ini rupanya belum mampu meningkatkan aktivitas literasi masyarakat Indonesia.

Hal tersebut dibenarkan Ismet Inono. Mengutip data survei Central Connecticut State University, Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara terkait minat baca masyarakatnya. Data UNESCO pun menyebutkan, minat baca masyarakat Indonesia hanya berkisar di angka 0,001%, atau berarti hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia yang memiliki minat baca.

Ismet menuturkan, teknologi internet menjadi salah satu faktor rendahnya minat baca masyarakat Indonesia selain faktor kurangnya infrastruktur dalam mendukung literasi dan kebiasaan tutur masyarakat Indonesia. Agar tidak menjadi penghambat, maka internet Indonesia harus diupayakan untuk mendukung perluasan literasi di masyarakat.

Untuk itu, BI kemudian mencoba membuka akses koleksi buku-buku di perpustakaannya. Dengan format buku digital, Ismet mengharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai upaya meningkatkan minat baca di Indonesia.

“Kita coba gabungkan kerja sama dengan FEB Unpad untuk membuka koleksi kita. Sekarang kita buka akses buku kita secara online,” ujar Ismet.

Usai peluncuran buku digital, acara pun dilanjutkan dengan seminar “Peningkatan Daya Saing Bangsa Melalui Program Buku Digital” dengan pembicara Wakil Dekan I FEB Unpad Mohamad Fahmi, M.T., PhD, dan Randi Antoni selaku perwakilan mitra strategis IKA Unpad. Seminar tersebut dimoderatori Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, S.E., M.Si., selaku Dosen FEB Unpad.*

 

Laporan oleh Arief Maulana

 

Share this: