Rangkaian Dies Natalis ke-60, Unpad akan Gelar Olimpiade Olahraga Tradisional ke-10 dan Festival Budaya

[unpad.ac.id, 7/09/2017] Universitas Padjadjaran kembali akan menggelar Olimpiade Olahraga Tradisional (Ootrad) ke-10 dan Festival Budaya yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 9 September 2017, di Stadion Jati Unpad dan Kampus Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Jatinangor.

Koordinator Ootrad ke-10 Unpad Indrawati Yudha Asmara, M.Si., PhD mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-60 Unpad. Esensi dari Ootrad adalah untuk mengenalkan berbagai budaya tradisional Jawa Barat, terutama di bidang permainan tradisional, kepada masyarakat luas.

“Melalui Ootrad ini, kita akan membangkitkan kembali semangat generasi muda terhadap budaya tradisional,” kata Indrawati.

Acara Ootrad pertama kali digagas Rektor ke-10 Unpad Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia. DEA, sejak 2008. Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin tahunan yang digelar Unpad. Meski mengangkat nilai-nilai kearifan lokal, Ootrad kali ini akan mengangkat beragam kebudayaan dari seluruh wilayah di Indonesia. Dorongan ini merupakan perwujudan dari tema besar Ootrad ke-10, yaitu “Harmoni dalam Kebinekaan”.

Berbeda dengan Ootrad sebelumnya, lanjut Wakil Dekan II Fakultas Pertenakan tersebut, Ootrad ke-10 akan diintegrasikan dengan festival budaya. Jadi, selain menggelar kompetisi olahraga tradisional, pengunjung juga akan disuguhkan oleh beragam pertunjukan tradisional oleh perwakilan unit kegiatan mahasiswa maupun kelompok seni lainnya.

Ada 3 cabang olahraga tradisional yang dilombakan pada Ootrad ke-10, yaitu Sapta Lomba, U-Camaintian, dan Egrang. Sapta Lomba merupakan pertandingan tujuh cabang olahraga tradisional dalam satu kejuaraan. Tujuh cabang olahraga tersebut meliputi Ngagandong Boboko, Egrang, Balap Karung, Manggul Beas, Nanggung Suluh, Nyuhun Jukut, dan Eyong.

Sementara lomba U-Camaintian merupakan singkatan dari Unpad Catur Main Bertiga Bergantian. Permainan catur unik hasil kreasi Prof. Ganjar Kurnia ini merupakan permainan catur yang dimainkan oleh tiga orang dalam satu tim melawan tim yang juga terdari dari tiga orang. Permainan unik ini juga menjadi ciri khas dari Unpad.

Pada kategori Lomba Egrang, Indrawati menuturkan, lomba ini dibuat lebih serius dan profesional. Lomba ini memiliki beberapa kategori jarak tempuh, mulai dari 50 meter, 100 meter, hingga 1.000 meter.

Selain menggelar perlombaan, Ootrad ke-10 juga akan menampilkan pertunjukan gasing raksasa dengan diameter 60 meter.

Indrawati mengatakan, sebelum penyelenggaraan Ootrad pada Sabtu (09/09) mendatang, sehari sebelumnya, Jumat (08/09) akan digelar dua seminar. Seminar pertama berjudul “Peran Budaya dalam Harmonisasi Kebinekaan Bangsa” yang digelar di Bale Santika Unpad Kampus Jatinangor pukul 09.00 – selesai.

Pada seminar pertama ini akan membahas terkait permainan tradisional, dengan menampilkan pembicara Prof. Ganjar Kurnia, Ir. H. Yudi Guntara Noor selaku Direktur Utama PT. Citra Agro Buana Semesta, Mustika Fitri, M.PD., Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK-Universitas Pendidikan Indonesia, dan Brigjen TNI (Purn) Drs. H. Sjahlan Idris, Psi selaku Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Jawa Barat.

“Kita pilih Prof. Ganjar karena beliau merupakan pelopor dalam gelaran Ootrad. Kita undang juga pengusaha untuk mengetahui bagaimana sisi bisnis dari permainan tradisional. Ada pula pembahasan permainan tradsional dari segi akademisi, serta kita juga melihat bagaimana permainan tradisional dari sisi komunitas masyarakat,” jelas Indrawati.

Seminar kedua membahas tentang Batik Nusantara. Seminar ini akan menghadirkan beberapa praktisi dan akademisi dari keilmuan yang beragam, yaitu Dr. Komarudin Kudiya, S.IP, M.Ds selaku pemilik usaha Batik Komar, Prof. Dr. Tajudin Nur, M.Hum., selaku Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Dr. Sc. Agr. Ir. Agung Karuniawan selaku Dosen Fakultas Pertanian Unpad.

Pembicara selanjutnya Prof. Dr. Yuyus Suryana Sudarma, M.S, selaku Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, Prof. Setiawan Sabana, M.FA, selaku Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, serta Prof. Dr. Risdiana, M.Eng., selaku Guru Besar FMIPA Unpad dan bertindak sebagai peninjau artikel ilmiah tentang batik.*

am

Share this: