IAAS Unpad Kunjungi Kantor Sekretariat ASEAN dan Kantor Representatif FAO di Jakarta

[unpad.ac.id, 24/9/2018] International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) Local Comittee Universitas Padjadjaran melakukan kunjungan ke kantor Sekretariat ASEAN dan kantor Representatif Food and Agricultural Organization (FAO) PBB, di Jakarta, Kamis (6/9) lalu.

Suasana kunjungan International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) Local Comittee Universitas Padjadjaran di kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta, Kamis (6/9) lalu.*

Kunjungan dilakukan sebagai agenda rutin tahun IAAS LC Unpad bertajuk “IAAS Goes to Office”. Kunjungan yang diikuti sekira 50 anggota IAAS LC Unpad ini bertujuan utnuk meningkatkan wawasan anggota mengenai sektor pertanian maupun informasi lainnya, seperti beasiswa, pertukaran pelajar, dan sukarelawan.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, kunjungan di kantor sekretariat ASEAN dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berupa pemaparan materi korporasi dalam sektor pangan, pertanian, dan kehutanan, di negara Asia Tenggara oleh Head of Food, Agriculture, and Forestry (FAF) ASEAN Pham Quang Minh.

Pham menjelaskan, korporasi FAF ASEAN memiliki prioritas kerja di bidang pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, keamanan dan ketahanan pangan, serta perubahan iklim. Fokus utama FAF ASEAN adalah membentuk guideline di seluruh bidang, sehingga tercipta korporasi FAF yang terintegrasi dengan ekonomi global. Integrasi ini juga berdasarkan pasar tunggal dan basis produksi yang berkontribusi pada keamanan dan kemakmuran pangan dan gizi di kawasan ASEAN.

Sementara pada sesi kedua disampaikan peluang beasiswa, pertukaran pelajar, hingga sukarelawan antar negara ASEAN yang disampaikan perwakilan Youth and Sports Division ASEAN, Shinta.

“Terdapat beberapa macam program pertukaran yang diberikan oleh ASEAN baik antar negara ASEAN maupun dengan negara Eropa seperti DUO-Singapore Fellowship Program. Selain itu, terdapat juga program beasiswa seperti ASEAN Undergraduates Scholarship dan APEC Scholarships,” papar Shinta.

Kunjungan ke kantor FAO Indonesia diawali dengan pemutaran video berisi perjalanan FAO selama 40 tahun yang lebih aktif berkegiatan di wilayah Timur Indonesia. Dipaparkan juga potensi sagu di daerah Timur Indonesia yang pemanfaatan dan pengolahnnya belum baik dan dilakukan pembinaan oleh FAO.

Disampaikan pula mengenai adanya program South South Cooperation (SSC) yang dilakukan FAO. Program ini tempat bertukar pengalaman pertanian antara negara berkembang, dimana Indonesia merupakan salah satu tempat belajar pertanian para ahli bahkan banyak ahli pertanian maupun petai yang diminta membantu pertanian bahkan perikanan di Afrika oleh FAO.*

Rilis: IAAS LC Unpad/am

 

Share this: