Dibuka, Pendaftaran Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019 Kemenristekdikti

[unpad.ac.id, 20/3/2019] Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan kembali menggelar Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahun 2019. Program yang dimulai sejak 2017 ini bertujuan meningkatkan jumlah mahasiswa berwirausaha.

Ketua Pusat Inkubator Bisnis/Oorange Universitas Padjadjaran Diana Sari, PhD, saat menyosialisasikan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI tahun 2019 di hadapan mahasiswa di Bale Sawala Gedung Rektorat, Jatinangor, Rabu (20/3). (Foto: Arief Maulana)*

Ketua Pusat Inkubator Bisnis/Oorange Universitas Padjadjaran Diana Sari, PhD, mengungkapkan, KBMI mendorong bertumbuhnya karakter wirausaha di kalangan mahasiswa Indonesia. Program ini juga berupaya menumbuhkembangkan wirausaha baru kreatif yang inovatif berbasis teknologi.

Saat menyosialisasikan program KBMI 2019 di Bale Sawala Gedung Rektorat, Jatinangor, Rabu (20/3), Diana menjelaskan, poin penting KBMI adalah membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bisnis berbasis teknologi dengan menemukan celah pasar yang tepat untuk meningkatkan peluang keberhasilan bisnis.

“Keunikan itu menjadi hal penting dalam berbisnis. Kalau kamu berbisnis terus sama saja dengan yang lain, tidak ada competitive advantage-nya,” kata Diana di hadapan mahasiswa peserta sosialisasi.

Tahun ini, Unpad ingin banyak mahasiswa mendaftar KBMI. Tujuannya agar banyak potensi wirausaha muda di Unpad bisa berkembang lebih baik di KBMI. Pada tahun lalu, hanya 4 tim dari Unpad yang mengikuti KBMI.

“Kami sangat yakin bahwa usaha-usaha yang dimiliki mahasiswa Unpad itu keren-keren. Potensi yang ada di Unpad lebih dari 4 tim yang lolos di KBMI 2018,” terangnya.

Peserta KBMI merupakan mahasiswa aktif yang terdaftar pada program pendidikan Diploma maupun Sarjana di perguruan tinggi dan membentuk kelompok berjumlah 3-5 orang. Satu kelompok diperbolehkan berasal dari satu atau beberapa program studi dalam satu perguruan tinggi.

Mahasiswa pengusul hanya dapat mengajukan satu proposal melalui satu kelompok. Pengajuan proposal dilakukan dengan mengisi formulir online secara lengkap serta mengunggah dokumen dan bukti pendukung pada laman SIM PKMI http://sim-pkmi.ristekdikti.go.id/. Setiap kelompok peserta yang mendaftar harus disahkan oleh perguruan tinggi bersangkutan.

Tahapan pelaksanaan KBMI 2019 meliputi pengusulan proposal, desk evaluation dan penetapan, mentoring dan pelatihan, monitoring dan evaluasi, serta ekspo KMI. Kelompok yang memperoleh dana bantuan KBMI akan menjadi peserta Ekspo KMI yang akan dilaksanakan di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, 8 – 11 November 2019.

Diana mengharapkan agar mahasiswa yang mendaftar harus memperhatikan proposal yang akan diajukan. Proposal ini harus betul-betul menggambar ide kreativitas mahasiswa.

“Bisa jadi ide kalian bagus tapi menuangkannya tidak bagus, kalian akan gugur di desk evaluation,” ucapnya.

Jika terpilih, kelompok akan menerima pendanaan dalam bentuk bantuan pemodalan dari Kemenristekdikti dan pendampingan usaha dari perguruan tinggi bersangkutan. Biaya pemodalan sebesar Rp 10 juta hingga Rp 40 juta.

Pengajuan proposal KBMI sendiri dibuka dari 9 Maret hingga 25 April 2019.

Solialisasi dilanjutkan dengan sesi pemaparan bisnis dari Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Dr. Dwi Purnomo dan Dosen FEB Unpad Dr. Asep Mulyana.*

Panduan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: