Tiga Mahasiswa Biologi Unpad Juara I Lomba Identifikasi Kupu-kupu LIPI

Kiri ke kanan: Tiga mahasiswa Biologi Universitas Padjadjaran Afifah Agni, Yulia Mustika Sari, dan Sarah Mutiara Rahma, meraih juara I “Butterfly Race" yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Bogor, Minggu (8/9) lalu."

[unpad.ac.id, 13/9/2019] Tiga mahasiswa Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran meraih Juara I  “Butterfly Race” yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Bogor, Minggu (8/9) lalu.

Kiri ke kanan: Tiga mahasiswa Biologi Universitas Padjadjaran Afifah Agni, Yulia Mustika Sari, dan Sarah Mutiara Rahma, meraih juara I “Butterfly Race” yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Bogor, Minggu (8/9) lalu.”

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Afifah Agni, Sarah Mutiara Rahma, dan Yulia Mustika Sari. Ketiganya mengikuti kompetisi identifikasi kupu-kupu yang digelar dalam rangka rangka memperingati 125 tahun Museum Zoologi Bogor.

“Secara garis besar lomba ini dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu pengamatan dan identifikasi gambar kupu-kupu,” ujar Yulia saat dihubungi Kantor Komunikasi Publik, Kamis (12/9).

Dalam kegiatan pengamatan lapangan, peserta diminta untuk mengamati dan mengidentifikasi secara langsung kupu-kupu yang ada di Kebun Raya Bogor. Penilaian berdasarkan catatan dan sketsa kupu-kupu dari peserta.

Sementara kegiatan berikutnya berupa kuis identifikasi gambar kupu-kupu, dimana peserta diminta untuk mengidentifikasi 25 gambar kupu-kupu yang telah disediakan panitia selama 25 menit.

Kompetisi tersebut diikuti oleh sejumlah peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. Identifikasi kupu-kupu dilakukan tanpa melihat buku atau panduan apapun.

Afifah, Sarah, dan Yulia mengaku tertarik mengikuti kompetisi tersebut karena ingin menambah pengalaman dan ilmu. Ketiganya menganggap kompetisi identifikasi kupu-kupu sangat jarang digelar.

“Awalnya kaget sih. Tidak menyangka akan juara soalnya saingannya banyak, dari berbagai kalangan juga, ada yang dari komunitas pecinta kupu-kupu juga yang memang ahli di bidang kupu-kupu, dari universitas lain juga ada. Jadi ya bersyukur sih, soalnya apa yang diusahakan tidak sia-sia,” ungkap Afifah.

Mereka pun berharap akan semakin banyak orang yang tertarik melakukan penelitian di bidang serangga, mengingat peranan serangga yang sangat penting bagi kehidupan.

“Selain itu, semoga semakin banyak pula kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan mengangkat topik mengenai serangga,” harap Yulia.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

Share this: