UPBM Unpad Gelar Kompetisi Debat dan Tari Piring Tingkat Nasional

Pembukaan Minang Debate and Art Festival dibuka oleh Ketua Badan Penghubung Sumatera Barat yakni Andre Setiawan, SSTP. MPA dengan memukul tambua di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Sabtu (14/9).*

[unpad.ac.id, 23/9/2019] Unit Pecinta Budaya Minangkabau (UPBM) Universitas Padjadjaran mengadakan lomba debat dan tari piring melalui acara “Minang Debates & Arts Festival (MIDAF) 2019” di Bale Santika dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad pada Sabtu (14/9) dan Minggu (15/9) lalu.

Pembukaan Minang Debate and Art Festival dibuka oleh Ketua Badan Penghubung Sumatera Barat yakni Andre Setiawan, SSTP. MPA dengan memukul tambua di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Sabtu (14/9).*

Kompetisi tersebut diikuti oleh sebelas perguruan tinggi se-Indonesia. MIDAF 2019 mengangkat tema “Sumarak Adat Nagari dalam Gelanggang Anak Rantau” yang bertujuan untuk melestarikan budaya Minangkabau.

Hari pertama MIDAF 2019 diawali dengan acara pembukaan dan kompetisi debat yang berlangsung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. Sementara hari kedua diisi dengan perebutan juara ketiga dan final debat, dilanjutkan dengan lomba tari piring di Bale Santika Unpad.

Untuk final debat yang mempertemukan tim Arkamuda FISIP Unpad dengan Forkommi UGM, topik yang dibahas adalah kewajiban mahasiswa Minangkabau mengikuti paguyuban atau Unit Kegiatan Mahasiswa Budaya Minangkabau.

Pada malam puncak, di Bale Santika dilakukan pemberian penghargaan kepada juara debat dan tari piring. Untuk lomba debat, juara pertama diraih oleh Arkamuda FISIP Unpad, juara kedua diraih Forkommi UGM, dan juara ketiga diraih STIPRAM Yogyakarta. Pada kompetisi tari piring, juara pertama diraih oleh Gonjong Palito IKMP IPB, juara kedua diraih UPBM Unpad dan juara ketiga diraih  KMM UIN Sunan Gunung Djati.

Ketua Pelaksana Rendi Agusto mengatakan bahwa MIDAF 2019  terlaksana dengan baik dan para peserta antusias mengikuti perlombaan.

“Dengan terlaksananya acara MIDAF 2019, kita ikut serta dalam mengingat kembali dan melestarikan budaya Minangkabau, serta memperkenalkan budaya Minangkabau pada mahasiswa yang bukan berasal dari Minangkabau,” ujarnya.*

Rilis/art

 

Share this: