[unpad.ac.id, 27/11/2019] Keluarga besar Universitas Padjadjaran berduka. Salah satu mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2017, Jihan Novanda Irwandi, meninggal dunia pada Selasa (26/11) sekira pukul 14.45 WIB.
Jihan meninggal dunia akibat musibah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Ir. Soekarno, Jatinangor. Untuk mengiringi kepergian almarhumah, sivitas akademika dan tenaga kependidikan di lingkungan FH Unpad bersama-sama melaksanakan salat gaib dan doa bersama di Masjid Alhakam kampus FH Unpad, Jatinangor, Rabu (27/11).
Manajer Sumber Daya FH Unpad Hudaedin, M.M., menjelaskan, pasca-tersiar kabar kecelakaan, pihak fakultas bersama perwakilan mahasiswa dan Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad langsung turun ke tempat perkara. Pihaknya juga ikut mendampingi proses pemulasaraan jenazah di rumah sakit hingga menghubungi orang tua almarhumah.
“Jam setengah 11 malam (almarhumah) dimakamkan. Dimakamkan di pemakaman warga di Soreang, tidak jauh dari rumah orang tuanya,” ujar Huda. Pimpinan fakultas maupun teman-teman korban ikut melakukan salat jenazah dan mengiringi proses pemakaman.
Huda melanjutkan, fakultas masih menunggu keterangan resmi terkait penyebab kecelakaan dari pihak kepolisian. “Polisi masih memeriksa keterangan dari sejumlah saksi, nanti disambung-sambungkan,” imbuhnya.
Ketua program studi Sarjana Ilmu Hukum Unpad Abi Ma’ruf Radjab, M.H., menjelaskan, berdasarkan permintaan orang tua korban, Unpad diminta ikut mengawal secara maksimal proses hukum terhadap kasus kecelakaan ini.
“Kita siap sampai mana pun selama orang tua minta kita akan dampingi,” kata Abi.
Lebih lanjut Abi menjelaskan, almarhumah tergolong mahasiswa yang baik secara akademik dan aktif di kegiatan kampus. Tercatat, almarhumah pernah menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Unpad. Almarhumah juga dikenal religius.
“Berdasarkan cerita teman-temannya, almarhumah mahasiswi yang sering di masjid, suka ikut salat berjemaah dan suka ikut lomba,” kata Abi.
Evaluasi Keamanan Lalu Lintas
Abi mengatakan, kasus kecelakaan lalu lintas di kawasan Jatinangor kerap terjadi. Karena itu, ia mengharapkan adanya evaluasi dan penguatan koordinasi, baik dari universitas, kepolisian, maupun pihak Pemkab Sumedang. Pemberlakuan kawasan zona aman sekolah ataupun pembangunan jembatan penyeberangan sangat dibutuhkan.
“Bagaimanapun karena itu jalan antar provinsi, perlu ada jalur yang menjamin keamanan,” ujarnya.
Mahasiswa juga diharapkan lebih berhati-hati. Mahasiswa harus wajib mematuhi aturan lalu lintas dan wajib berkendara dengan aman. Selain itu, biasakan untuk mengenakan piranti keselamatan, seperti helm, saat berkendara ataupun menaiki kendaraan umum.
“Kalau semua pegang aturan lalu lintas yang benar, Insyaallah aman. Selain itu, mahasiswa diimbau untuk tidak naik angkutan umum apabila tidak memberikan standar keselamatan yang baik,” kata Abi.*
Laporan oleh Arief Maulana
